Menteri Muda Perdagangan Luar Negeri, Pariwisata dan Urusan Warga Prancis di Luar Negeri, Matthias Fekl, berkunjung ke Jakarta pada 6 dan 7 April 2016. Ini merupakan kunjungan pertama anggota kabinet Prancis, setelah lawatan Bapak Michel Sapin, Menteri Keuangan Prancis, Januari 2015 lalu. Fekl mengatakan, lawatannya ia merupakan kesempatan untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara di bidang Pariwisata. Pariwisata merupakan bidang prioritas bagi kedua negara. Ia menyebut, jumlah kunjungan wisatawan Perancis ke Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, begitu pun sebaliknya. “Kami punya beberapa strategi untuk meningkatkan kerjasama pariwisata dengan Indonesia,” ujarnya dalam “Pertemuan Indonesia-Prancis untuk Kerja Sama Pariwisata” di Institut Français d’Indonésie (IFI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (7/4). Pemerintah Perancis ingin meningkatkan daya tarik Perancis dan mempromosikan daerah-daerah tujuan wisatanya melalui badan pengembangan pariwisatanya, “Atout France” yang memiliki sejumlah kantor perwakilan di luar Perancis , salah satunya di Indonesia, dan melalui situs informasi pariwisata France.fr.
“Terjadi peningkatan 4.4 persen dibandingkan 2013. Perancis berkeinginan untuk meningkatkan angka ini dan menerima lebih banyak wisatawan Indonesia ke Perancis, mengingat semakin besarnya animo masyarakat Indonesia untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Eropa,” lanjutnya. Ia mengatakan kerja sama yang pertama dimulai dengan meresmikan Visit Indonesia Tourisme Office (VITO) di Paris. Adanya VITO akan semakin memudahkan warga Perancis yang hendak berkunjung ke Indonesia. Kemudian, Fekl juga mengumumkan program “Visa dalam 48 Jam” yang diberlakukan oleh Perancis. “Dengan demikian, mulai sekarang warga Indonesia dapat memerlukan waktu 48 jam untuk mendapatkan visa Schengen wisata dan bisnisnya,” sambungnya. Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya mengatakan, Perancis menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan Indonesia. Pada tahun 2014, ia katakan, lebih dari 200 ribu wisatawan Perancis melancong ke Indonesia. Hal ini menjadikan Perancis sebagai negara kedua negara Eropa yang menyumbang wisatawan terbanyak ke Indonesia di bawah Inggris Raya. “Perancis negara Eropa kedua terbanyak yang pada 2014 menyumbang 200 ribu wisatawan ke Indonesia,” katanya. Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan kedatangan lebih dari 20 juta wisatawan asing ke negara kepulauan ini hingga 2019 gencar mempromosikan sepuluh tujuan wisata prioritas baru, di antaranya Danau Toba dan mengembangkan biro-biro pariwisata Indonesia di seluruh dunia.