Pelatihan Pariwisata – Jajaran Polres Raja Ampat meningkatkan pengamanan di seluruh Tempat Ibadah dan objek wisata, sejak Minggu (13/4/2018) pagi, pasca teror bom gereja di Surabaya. Kapolres Raja Ampat AKBP Edy Setyanto Erning kepada Okezone mengatakan, sejak Minggu (13/5/2018) pagi pihaknya telah melakukan pengamanan di sejumlah gereja yang ada di kota Waisai, Ibu Kota Kabupeten, Raja Ampat. Dan melakukan patroli ke sejumlah tempat-tempat Ibadah dan tempat-tempat keramaian serta objek wisata. “Sejak Minggu pagi, anggota kami bersenjata lengkap sudah melakukan pengamanan di rumah ibadah dan juga melakukan patroli-patroli ke sejumlah titik keramaian dan objek wisata,” tegas AKBP Edy Setyanto Erning kepada Okezone, Minggu (13/5/2018)
Menurutnya selain di tempat-tempat ibadah dan tempat keramaian juga pengamanan di Mako Polres Raja Ampat. Kapolres mengatakan dengan kondisi teror bom di Surabaya, kondisi keamanan di wilayah kabupaten Raja Ampat kondusif, namun pihaknya tidak boleh lengah dan tetap waspada.
Sementara itu wilayah pelabuhan laut Waisai, Raja Ampat juga menjadi perhatian serius jajaran Polres Raja Ampat dimana banyaknya orang yang datang ke Raja Ampat menjadi atensi pihak Polres Raja Ampat. Apalagi Raja Ampat merupakan daerah wisata terkenal di dunia yang harus mendapatkan pengamanan yang ekstra.
“Untuk wilayah pelabuhan kami juga telah tingkatkan pengamanan, disetiap pintu masuk kami tingkatkan semua pengamanan,” tegas Edy.
Terkait teror bom di Surabaya, Kapolres Raja Ampat meminta, masyarakat di wilayah hukum Polres Raja Ampat agar tidak cemas dengan insiden tersebut, Minggu (13/5/2018) pagi tadi. Kapolres meminta warga masyarakat untuk dapat melaporkan gerak-gerik orang yang mencurigakan dan segera melaporkan kepada pihak Kepolisian.
“Semua masyarakat diminta tidak perlu cemas, bila ada hal-hal atau orang-orang yang gerak-geriknya mencurigakan segera dilaporkan kepada pihak kepolisian, Polisi hadir ditengah-tengah masyarakat dan selalu memberikan rasa aman kepada warga masyarakat.”ujar AKBP Edy Setyanto Erning.
Terkait teror bom gereja di Surabaya, selaku pimpinan kepolisian di Polres Raja Ampat dirinya telah memerintahkan seluruh jajarannya di setiap Polsek untuk memperketat pengamanan di tempat-tempat ibadah. Masyarakat juga diminta beraktifitas seperti biasa
“Seluruh masyarakat di Raja Ampat tidak perlu cemas, beraktifitas seperti biasa, kami dari pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah antisipasi dengan melakukan pengamanan di tempat-tempat ibadah, pusat keramaian dan objek wisata, selain itu, Patroli aparat kepolisian juga dilakukan secara rutin,” tegasnya.
Pasca teror Bom gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi tadi, Kapolda meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dan termakan isu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat yang nantinya dapat mengganggu stabilitas keamanan dan memperlambat pembangunan di daerah.
Seperti diketahui, bom meledak di Gereja Santa Maria Tak Berrcela di Jalan Ngagel. Disusul ledakan bom di GKI Jalan Raya Diponegoro dan di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno.
Ledakan diduga bom bunuh diri di tiga gereja itu mengakibatkan 10 orang tewas dan 41 korban luka-luka. Korban luka dirawat di RS dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur. Jumlah korban tewas berpotensi bertambah.
(kha)