Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata -Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendapatkan kucuran dana yang paling kecil dibanding dengan kementerian lainnya. Padahal, kementerian yang dipimpinnya menjadi salah satu penyumbang devisa negara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hanya mendapatkan dana minim sekitar Rp 1,7 triliun. Sapta mengatakan, jika pemerintah memberikan alokasi yang lebih besar, tidak menutup kemungkinan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif akan semakin kencang.
“Dana itu habis untuk perawatan, pemasaran pariwisata belum lagi perjalanan dinas, karena pariwisata ini perjalanan dinas sesuatu yang harus dilakukan,” ujar Sapta dalam seminar “Pengalihan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur transportasi dan ekonomi kreatif” yang diadakan oleh Ikatan Alumni Lemhanas (Ikal) angkatan 49 di Jakarta, Rabu (10/9).
Sapta bersyukur dengan dana Pahe (Paket Hemat) pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sangat berjalan maksimal. Apalagi kata dia, jika anggaran pemasaran ditambah. Karena kata dia, idealnya untuk pemasaran yaitu USD 20 per kepala atau sekitar Rp 4 triliun.
“Jika pemerintahan nanti memberikan alokasi dana lebih, kita tancap gas sektor ini. Kami yakin, karena kita didukung oleh semua sektor,” tegasnya.
Saat ini lanjut Sapta, sudah membuat program-program pengembangan. Secara konseptual, proyeksinya untuk 25 tahun. Tinggal bagaimana anggaran yang diturunkan oleh pemerintahan mendatang. “Kami opitmis karena kita unggul dipariwisata,” tandasnya