Jadwal Pelatihan Pariwisata 2015
Pada kesempatan itu, Dr Marin mengatakan sangat terkesan dengan film History and Culture yang menggambarkan keragaman budaya dan agama di Indonesia. Sedangkan Antoni Tsonev menyampaikan bahwa film Diving menunjukkan keindahan bawah laut Indonesia dengan keanekaragaman biota yang menjadikan Indonesia sebagai surga bagi pencinta diving.
Festival yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti 90 film dari 23 negara. Yaitu Bulgaria, Serbia, Brasil, Portugal, Maroko, Thailand, Siprus, Macedonia, Swiss, Kroasia, India, Indonesia, Mesir, Yunani, Polandia, Peru, Kepulauan Faroe (dekat Denmark), Republik Cek, Austria, Malta, Prancis, Finlandia, dan Jerman.
Pada festival film pariwisata ini dipertandingkan lima kategori film, yaitu Nature and Ecotourism, History and Culture, Sport and Adventure, Faith and Traditions, dan Corporate Tourism Film/Spot. Dari lima kategori tersebut, hanya kategori Faith & Traditions yang tidak diikuti Indonesia.
Prestasi kali ini cukup membanggakan mengingat keempat film Kementerian Pariwisata yang diikutsertakan pada festival—termasuk film dengan judul Feeling is Believing (kategori Corporate Tourism Film/Spot) dan Nature & Ecotourism (kategori Nature & Ecotourism)—sebelumnya telah masuk nominasi pemenang penghargaan.
Ini adalah tahun kedua bagi Kementerian Pariwisata Indonesia berpartisipasi pada ITFF. Tahun lalu, Kementerian Pariwisata hanya mengirim satu film dan sempat masuk daftar nominasi.
International Tourism Film Festival (ITFF) of Bulgaria merupakan satu-satunya festival film bergengsi dengan tema pariwisata di Bulgaria yang diadakan setiap tahun di Kota Veliko Tornovo. ITFF diselenggarakan Pemerintah Kota Veliko Tornovo bekerja sama dengan perusahaan Consulting & Communication Agency serta Asosiasi Tour Operators dan Travel Agents Bulgaria.