Ekonomi Bali Cuma Tumbuh 0,07 Persen, Sektor Pariwisata Butuh Perhatian Lebih

Ekonomi Bali Cuma Tumbuh 0,07 Persen, Sektor Pariwisata Butuh Perhatian Lebih

Pelatihan Pariwisata – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, sektor pariwisata masih membutuhkan penanganan lebih di tahun 2022.

Sektor ini merupakan salah satu sektor yang paling terdampak Covid-19. Bali misalnya, pertumbuhan ekonomi selama tahun 2021 hanya 0,07 persen.

Padahal biasanya, pertumbuhan ekonomi di Bali melampaui angka pertumbuhan ekonomi nasional.

“Yang berbasis kepada pariwisata seperti Bali, itu tumbuhnya masih sangat kecil yaitu 0,07 persen. Ini membuktikan bahwa sektor pariwisata membutuhkan perhatian lebih,” kata Airlangga dalam Seminar Nasional, Selasa (8/2/2022).

Airlangga menuturkan, sektor pariwisata amat bergantung pada penanganan Covid-19, termasuk varian Omicron. Saat ini, pemerintah meningkatkan level asesmen di Bali menjadi PPKM Level 3.

Kendati demikian, kunjungan turis asing ke Bali tetap dibuka dengan beberapa syarat dan ketentuan. Sebab bagaimanapun, masyarakat Bali membutuhkan aktivitas ekonomi agar memiliki penghasilan.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi RI sepanjang 2021 mencapai 3,69 persen.

“Ekonomi kita tumbuh di 5,02 persen (di kuartal IV 2021), sehingga di 2021 secara tahunan adalah 3,69 persen, ini sesuai dengan perkiraan di 3,7 persen,” ucap Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga mengungkap, akselerasi ekonomi ditopang oleh industri pengolahan yang tumbuh 4,92 persen (yoy) di kuartal IV 2021. Pendorong pertumbuhan industri pengolahan adalah industri angkutan yang tumbuh 22,61 persen (yoy).

Selain insentif PPnBM, pertumbuhan industri pengolahan pada kuartal IV 2021 ditopang pula oleh industri logam dasar. Sektor ini tumbuh 11,31 persen karena adanya peningkatan produksi timah hingga bauksit.

“Industri pengolahan berkontribusi 18,8 persen dan di triwulan IV kontribusinya adalah 1 persen. Kemudian sektor perdagangan juga tumbuh 5,5 persen, sektor industri tumbuh 4,92 persen, (begitu juga) pertanian, pertambangan, dan sektor konstruksi,” kata Airlangga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *