Hutan Lampion Kaliurang, Suguhan Wisata Malam Jelang Akhir Tahun

047467900_1413827519-pelepasan_lampion_di_solo_dalam_rangka_syukuran_pelantikan_jokowi2Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya menarik kunjungan pelancong di objek wisata di salah satu wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut. Satu di antaranya dengan kemasan lampu lampion di Kaliurang pada akhir tahun ini.Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Ayu Laksmi Dewi, mengatakan, pemerintah setempat menjalin kerja sama dengan PT Taman Pelangi, menyajikan wisata malam di kawasan Gardu Pandang, Kaliurang dengan konsep ‘Festival of Lights’. Suguhan wisata ini berlangsung sejak 10 Desember 2015 hingga 31 Januari 2016 pukul 16.00 sampai 22.00 WIB.Ayu menyebut konsep ini menyuguhkan ‘hutan lampion’ dengan aneka warna dan bentuk. Mulai dari aneka jenis binatang, bunga, dan padang rumput lampion. Atraksi wisata malam ini sekaligus menyambut liburan Natal dan Tahun Baru di Sleman.“Kita berharap akhir tahun dapat menyerap pengunjung sebanyak-banyaknya seperti Festival of Light juga menyerap pengunjung. Peningkatan sampai 10%,” ucap Ayu di Sleman, Selasa (15/12/2015).Ayu menyebut Sleman terus menyiapkan langkah langkah untuk menarik wisata sebanyak-banyaknya. Hal ini juga untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sektor wisata.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, total jumlah kunjungan wisatawan hingga September dan Oktober 2015 mencapai 3.342.995 orang. Jumlah ini terdiri dari wisatawan lokal sebanyak 3.073.298 orang dan wisatawan mancanegara 269.657 pengunjung.

Adapun data Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sleman menunjukkan, pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata setiap tahun melebihi target. Pada tahun ini target PAD mencapai Rp 88 miliar, sedangkan hingga Agustus 2015 baru mencapai Rp 64 miliar.

Data tersebut menunjukkan wisata sudah menjadi kebutuhan masyarakat. “Saya lihat trennya, wisata jadi kebutuha…Oleh karena itu, kita siapkan objek wisata yang lebih banyak lagi objek wisata yang bisa dipilih,” ujar Ayu.

Ayu menjelaskan, jika Kabupaten Sleman sudah merancang minat wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara agar tertarik datang ke Sleman. Salah satu yang ditingkatkan adalah dari sektor desa wisata. Satu di antaranya dari peningkatan fasilitas homestay seperti kloset yang sesuai kebutuhan wisatawan asing.

“Desa wisata menawarkan kekhasan dimiliki orang kota. Karena tidak dimiliki hotel. Pengunjung bisa menikmati suasana desa. Banyak tawaran seperti homestay di desa wisata,” ujar Ayu Laksmi Dewi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × two =