Jember Fashion Carnaval (JFC) yang diselenggarakan sejak tahun 2008 telah mendongkrak pariwisata dan ekonomi Kabupaten Jember, Jawa Timur. Hal tersebut dijelaskan oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jember, Arif Cahyono dalam konfrensi pers di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta, Kamis (7/8/2014). ”Tahun 2008, JFC dihadiri oleh 250 ribu wisatawan. Tahun 2013 jumlah wisatawan mengalami peningkatan hingga 850 ribu wisatawan,” kata Arif.Arif menjelaskan, tahun 2014 kemungkinan jumlah wisatawan akan kembali meningkat. Hal tersebut didukung rute penerbangan baru menuju Jember yang dibuka tanggal 16 Juli lalu oleh Garuda Indonesia. “Pendapatan daerah kami tembus ke angka Rp 12 miliar di tahun 2013 lalu karena JFC ini,” ucap Arif.
Arif mengakui masih ada beberapa kendala untuk menghadapi jumlah wisatawan yang meningkat ini. Salah satu kendalanya adalah jumlah hotel berbintang yang terbilang kurang di kabupaten tersebut. Wisatawan yang datang ke Jember biasanya menginap di hotel-hotel melati dan homestay.
“Untuk tahun-tahun ke depan, kami berencana mengurangi pembangunan hotel melati dan lebih fokus untuk membangun hotel berbintang di kabupaten ini,” ujarnya.Menurut Arif, melalui JFC ini beberapa kabupaten sekitar Jember seperti Banyuwangi dan Bondowoso juga merasakan keuntungan dari acara karnaval tersebut. Biasanya pengunjung yang tidak mendapatkan penginapan di Jember terpaksa harus menyewa penginapan di kabupaten sekitar.
Arif memaparkan, Jember sebenarnya memiliki beberapa tempat wisata menarik bagi pengunjung seperti Puncak Rembangan dan beberapa pantai yang indah. “Jadi bagi pengunjung yang ingin datang ke Jember, jangan bingung mencari destinasi wisata, karena ada beberapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi,” kata Arif.