Keramahan, Kunci Penting Meningkatkan Industri Pariwisata

GWK anambasPelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata -Data menunjukkan bahwa pariwisata kini menjadi penyumbang PDB terbesar keempat di Indonesia sebesar 4 persen. Indonesia sebagai negara kepulauan terluas di dunia memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan sektor pariwisatanya.Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan, Indonesia diharapkan bisa memperbaiki perilaku saat menghadapi wisatawan Nusantara dan mancanegara. Walaupun Tanah Air ini memiliki segalanya untuk berkompetisi dengan negara lain, masalah keramahan bisa membuat perkembangan pariwisata di Indonesia jadi terhambat.

”Hospitality (keramahan) masyarakat harus segera diperbaiki agar wisatawan lebih banyak datang ke destinasi wisata di Indonesia,” kata Sapta saat memaparkan buku terbarunya berjudul Bulding Wow: Indonesia Tourism and Creative Industry, di Jakarta.Dijelaskan, wisatawan sering mengeluhkan perilaku masyarakat atau pedagang di sekitar destinasi wisata. Sayangnya, karena bernafsu menjual produk industri kreatif kepada wisatawan, pedagang dan masyarakat lokal justru sering mengganggu. Padahal industri kreatif di lokasi wisata bisa berkembang cukup pesat.

Data Kemenparekraf menyebutkan pengeluaran 8,6 juta wisatawan asing pada tahun lalu setara dengan Rp98,21 triliun. Kemudian, pengeluaran dari pergerakan 248 juta wisatawan Nusantara tahun lalu, Rp176,32 triliun.

Bahkan, produk domestik bruto (PDB) pariwisata tahun lalu menyumbang 3,88 persen dari total PDB sebesar Rp9.084 triliun atau sekitar Rp347,35 triliun.

”Walau terbilang masih kecil, industri pariwisata termasuk tahan banting serta tidak terlalu terpengaruh berbagai krisis ekonomi yang melanda dunia. Karena itu, kami menargetkan pada 2020 jumlah kunjungan wisatawan asing 20 juta orang ke Indonesia,” papar Sapta.

Untuk mencapai angka itu, kata Sapta, selain keramahan, pemerintah mesti memperbaiki promosi dan infrastruktur beberapa destinasi pariwisata. Tantangan lain pariwisata Indonesia di masa depan selain masalah infrastruktur serta kesiapan masyarakat.

Melalui bukunya, Sapta memberi inspirasi dan ide-ide yang tidak biasa dalam mengembangkan pariwisata dan industri kreatif di Indonesia. “Ini adalah salah satu usaha saya untuk memajukan pariwisata kita dan industri kreatif agar bisa menjadi WOW,” ujar Sapta.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *