Koperasi Kurang Dilirik Kembangkan Pariwisata RI

koperasi-kurang-dilirik-kembangkan-pariwisata-ri-647Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyayangkan koperasi kurang dilirik untuk mengembangkan destinasi pariwisata di Indonesia. Pengelolaan pariwisata di Tanah Air sejauh ini masih didominasi oleh perusahaan swasta yang tidak berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.Deputi Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UKM, Kemenkop UKM, I Wayan Dipta menuturkan, pengelolan bisnis pariwisata oleh swasta kurang menyentuh kesejahteraan masyarakat sekitar.”Ada juga koperasi yang mengelola bisnis pariwisata. Tapi sebagai salah satu badan hukum Indonesia, koperasi ini masih menjadi pemain minoritas dalam bisnis pariwisata,” ujarnya dalam keterangan tertulis di  Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Karena itu, pihaknya mendorong keterlibatan koperasi masuk untuk mengelola dan mengembangkan destinasi pariwisata. Tujuannya meningkatkan pariwisata masyarakat dalam pemberdayaan pariwisata berbasis komunitas sehingga menyejahterakan anggota koperasi dan masyarakat sekitar.

Menurutnya, koperasi memiliki potensial dalam pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata. Kemenkop UKM sendiri berupaya menjadikan pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata sebagai program unggulan dengan memberi fasilitas dan bantuan yang bersifat stimulan sebagai modal koperasi.

“Koperasi yang di masing-masing daerah wisata bergerak menjalankan berbagai usaha. Antara lain penataan homestay, kapal wisata, penataan UKM sekitar obyek wisata,” tandas Wayan.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara selama 2015 mencapai 10,41 juta kunjungan atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 10 juta kunjungan. Sementara untuk tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 12 juta dan 260 juta wisatawan lokal.

Berdasarkan hitungan kasar, target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 2016 ini diprediksi menyumbang devisa sebesar Rp172 triliun. Sedangkan dari wisatawan lokal, jumlah pendapatan yang akan dihasilkan negara akan mencapai sebanyak Rp223 triliun.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *