Hujan abu vulkanik Gunung Kelud berdampak terhadap pariwisata di Gunungkidul. Kunjungan wisatawan ke obyek-obyek wisata andalan di Kota Gaplek ini menurun tajam sejak hujan abu mulai mengguyur pada Jumat (14/2/2014) kemarin. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisatan Gunungkidul, mencatat, kunjungan wisatawan sejak Jumat hingga hari ini mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan sepekan sebelumnya. Kunjungan wisatawan ke obyek wisata pantai yang melalui pos retribusi Baron pada Sabtu (15/2/2014) hanya sekitar 2 ribu orang padahal pekan sebelumnya, Sabtu (8/2/2014), mencapai 11 ribu orang. Sementara hingga Minggu siang, kunjungan baru mencapai sekitar 2 ribu orang. Sementara pada pekan sebelumnya atau Minggu (7/2/2014) wisatawan mencapai 27 ribu.
Selain obyek wisata pantai, penurunan kunjungan wisatawan juga terjadi di obyek wisata Goa Pindul. Banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya karena debu vulkanik masih cukup pekat. Kunjungan wisatawan ini diperkirakan baru normal kembali setelah debu vulkanik hilang dan tidak memenuhi jalanan kembali.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul, Hari Sukmono mengatakan hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud benar-benar memberikan dampak terhadap pariwisata. Kunjungan wisatawan mengalami penurunan drastis karena banyak yang membatalkan kunjungannya ke Gunungkidul.
“Penurunannya drastis. Bandingkan saja, pada akhir pekan lalu, kunjungan wisatawan melalui pos retribusi Baron mencapai 38 ribu orang, sementara dua hari ini hanya sedikit. Sabtu hanya 2000 an orang dan Minggu hingga siang hanya sekitar 2000,” katanya, Minggu (16/2/2014).
Hari berharap debu vulkanik yang memenuhi wilayah Gunungkidul dan Yogyakarta bisa segera hilang sehingga pariwisata normal kembali. “Bisa normal kalau debunya sudah hilang. Kita berharap segara hilang sehingga kunjungan wisatawan normal kembali,”ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Wira Wisata, Haris Punarman mengakui hujan abu mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Goa Pindul. Penurunan wisatawan mencapai 70 persen dibandingkan sebelum terjadi hujan abu. Banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya karena hujan abu vulkanik masih cukup pekat.
“Sabtu (15/2) kemarin hanya sekitar 100 orang. Penurunannya hampir 70 persen,” katanya.(*)