Malioboro Yogyakarta adalah iccon yang tidak bisa lepas dari Kota Budaya ini. Sebagai salah satu tujuan wista utama, Malioboro terus berbenah. Pelan tapi pasti Malioboro mulai memoles diri. Pmerintah Kota Yogyakarta memang berkomitmen untuk membenahi kawasan Malioboro. Dari mulai diturunkanya papan reklame liar. Penataan jalur lambat yang membuat Malioboro terkesal lebih lapang.
Adalagi satu gagasan besar yang terus di godok yaitu untuk menjadikan Malioboro sebagai pedestrian. Tentunya gagasan tersebut membutuhkan pemikiran semua pihak. Utamanya daya tampung Malioboro saat ini memang pada kondisi titik jenuh. Akibatnya kenyamanan wisatawan menjadi terganggu. Berbagai pihak diharapkan memberikan dukungan secara optimal terhadap gagasan tersebut.
Selain itu kawasan di Stasiun Tugu juga tak lepas untuk dikembangkan. Saat ini pihak Kraton Yogyakarta, Pemda DIY dan PT Kereta Api Indonesia sedang menginisiasi rencana pengembangan kawasan Stasiun Tugu bagi pengembangan pariwisata. Sehingga nantinya keramaian akan terpecah ke kawasan ini. Kita tunggu saja langkah langkah nyatanya ya.
Perlunya juga pengembangan Sumber Daya Manusia pariwisata yang benar benar sadar tentang pelayanan pariwisata. Hal tersebut salah satunya dapat ditempuh dengan pelatihan pariwisata yang akan memberikan para pelaku di Malioboro tentang pentingnya kesawadan wisata.