Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata-Meski masih harus banyak berbenah, namun bukan tidak mungkin wisata Indonesia bisa ramah lingkungan dan berkelanjutan. Namun ada satu masalah utamanya, yaitu sampah.Bukan hanya untuk pariwisata yang berkelanjutan, namun kebersihan juga jadi citra penting sebuah destinasi. Sayangnya, masih banyak yang belum atau malah tidak sadar akan pentingnya membuang sampah di tempatnya.”Sampah jadi isu spesifik untuk wisata berkelanjutan,” ujar Menparekraf, Mari Elka Pangestu dalam acara Seminar Nasional Pariwisata Berkelanjutan di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Jl Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Mari sangat gemas dengan masalah ini lantaran sulit sekali menanggulangi masalah sampah. Kesadaran kebersihan yang ada di Indonesia bisa dibilang masih rendah. Bahkan dirinya pernah dipelototi seorang ABG saat menegurnya.
“Saya pernah menegur anak sekitar umur belasan tahun agar tidak membuang sampah sembarangan, saya malah dipeloti. Seakan ia tidak mengetahui kesalahannya apa. Ini yang harus dibenahi,” curhat Mari.
Salah satu sampah yang paling parah, menurut Mari adalah plastik. Karena bahan yang satu ini tidak bisa terurai di tanah. Apalagi jika sampai terseret ke laut. Tidak saja memperburuk pemandangan, tapi juga membahayakan ekosistem yang ada di sana.
“Mendapati destinasi yang banyak sampah sungguh kesan yang sangat tidak baik. Untuk membereskan masalah sampah, butuh keterlibatan dan kesadaran semua pihak. Karena jika tidak, masalah ini takkan selesai,” tutup Mari.