Menteri Pariwisata Thailand Tolak Wisata Seks

menpar tahailannMerebaknya industri seks yang amat terkenal di Negeri Gajah Putih dikecam oleh Menteri Pariwisata Thailand yang sejak beberapa pekan ini bekerja sama dengan polisi untuk membubarkan sejumlah lokasi prostitusi di Bangkok. Atas langkah Menteri Pariwisata Thailand itu, diprotes para pelaku industri seks terutama wisata seks karena bisa mengguncang perekonomian Thailand yang baru bangkit akibat resesi pada 2014 lalu.“Turis datang ke Thailand bukan karena wisata ke industri ini, tapi mereka datang ke sini karena keindahan budaya kita,” kata Menteri Pariwisata Kobkarn Wattanavrangkul, Minggu (17/7). “Kami ingin Thailand memiliki sektor industri pariwisata berkualitas dan mengenyahkan industri seks selamanya,” imbuh dia.Sebenarnya prostitusi amat diharamkan di Thailand, namun aturan hukum mengenai hal itu banyak diabaikan dan banyak oknum polisi dan politisi tutup mata soal ini karena telah menerima suap.

Selain ada tentangan dan timbul keraguan bagi kesuksesan program Menteri Wattanavrangkul yang dipertanyakan para pekerja di bidang prostitusi dan para ahli dengan rencana menghilangkan wisata seks di Thailand, karena industri ini sudah amat mengakar dan menjadi pemasukan yang tak terhitung bagi para pejabat dan polisi.

Tak Realistis

Mereka menyebut rencana menteri perempuan Thailand itu amat tak realistis. Keraguan itu salah satunya disampaikan oleh Panomporn Utaisri, Direktur dari NightLight, sebuah kelompok LSM non-profit yang membantu perempuan yang bekerja di industri seks untuk mencari alternatif pekerjaan.

”Tidak ada keraguan bahwa industri ini telah menghasilkan banyak pendapatan,” kata Utaisri.

Bulan lalu, aparat kepolisian Thailand melakukan operasi penggerebekan puluhan rumah bordil di kota-kota besar di Thailand yang diklaim sebagai operasi rutin. Polisi mengatakan bahwa operasi itu untuk mengadili pihak yang mempekerjakan buruh migran ilegal dan anak di bawah umur dan menyangkal razia yang dilakukan tidak ada hubungannya dengan rencana menteri pariwisata untuk menghilangkan wisata seks di Thailand.

Hingga saat ini tak ada catatan perkiraan berapa pendapatan yang disumbangkan dari wisata seks bagi perekonomian Thailand. Namun dipastikan bahwa sektor industri pariwisata sendiri diketahui telah menyumbang sekitar 10 persen pendapatan domestik bruto Thailand.

Sementara itu berdasar laporan UNAIDS 2014, ada sekitar 123.530 pekerja seks di Thailand dan jumlah itu lebih banyak dari pekerja seks di Kamboja, yakni 37.000 orang. Rtr/I-1

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *