Nasib Pariwisata DIY Tidak Tergantung Bali

Pelatihan Diklat Bimtek Pariwisata – Pandangan bahwa nasib dan keberadaan pariwisata Jogja tergantung Bali merupakan hal yang keliru. Pendapat itu memberikan konotasi kurang baik bagi pengelolaan pariwisata DIY. “Hingga kini Bali memang paling unggul dibanding dengan destinasi lain di Indonesia. Tapi tidak sepatutnya terus dibandingkan karena tiap destinasi punya keunggulan, karakter, dan keunikan tersendiri,” ungkap praktisi pariwisata Djoko Purwanggono, Rabu (2/10).

Di sisi lain, dia menyayangkan lemahnya semangat pelaku pariwisata di DIY melakukan pembaruan produk. Banyak travel agen beranggapan bahwa menjual paket Borobudur, Prambanan, Kraton, dan suvenir saja sudah laku sehingga tidak perlu menyusun program lain. Padahal semestinya emajuan dunia wisata menjadi tanggung jawab semua komponen masyarakat.

“Kalau kondisi seperti ini terus berlangsung, dikhawatirkan magnet DIY sebagai destinasi unggulan akan melemah. Butuh sinergi semua pihak untuk mewujudkan keberhasilan,” ujarnya.

Dia menilai perlu beberapa upaya untuk mendukung pengembangan pariwisata DIY. Di antaranya menyiapkan pusat data dan informasi supaya selalu menyajikan info terbaru, dan membenahi sistem komunikasi agar mudah.

Upaya lain dapat dilakukan melalui peningkatan kompetensi SDM yang memadai, dan pemanfaatan fasilitas antar organisasi. Selain itu melalui implementasi Sapta Pesona bagi segenap masyarakat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nineteen − 8 =