Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan, pertumbuhan sektor pariwisata ASEAN merupakan tertinggi di dunia. Sepanjang periode 2005-2012, sektor ini tumbuh rata-rata 8,3% per tahun atau di atas rata-rata pertumbuhan pariwisata global yang hanya 3,6% per tahun.”Bahkan tahun 2013 arus kunjungan wisatawan ke negara ASEAN sudah mencapai 92,7 juta atau meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pertumbuhan global hanya 5%,” kata Mari di Jakarta, Selasa (19/8/2014).Peran sektor pariwisata, lanjut Mari, akan semakin penting bagi perekonomian negara-negara ASEAN. Diproyeksikan potensi kontribusi pariwisata terhadap perekonomian kawasan ASEAN akan mencapai US$480 miliar pada tahun 2013, sementara pertumbuhan investasinya sekitar 6,8% per tahun.
“Ini tentunya menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pariwisata Indonesia, bagaimana agar dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk memperkuat perekonomian nasional,” ucapnya.
Meski begitu, Mari mengakui, pariwisata Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala di antaranya infrastruktur, aksesibilitas, serta konektivitas penerbangan dari negara-negara sumber wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi pariwisata unggulan di Indonesia.
Selain itu diversifikasi produk yang kreatif juga menjadi tantangan yang harus segera dipecahkan oleh pelaku dan tenaga kerja (SDM) pariwisata yang kreatif dan profesional. Data menunjukkan, pariwisata telah menjadi salah satu leading sector dalam perekonomian nasional.
“Tahun lalu, ketika perekonomian nasional menghadapi krisis global, ditandai dengan penerimaan ekspor turun tajam, kontribusi pariwisata mengalami peningkatan dari 10% menjadi 17% terhadap total ekspor barang dan jasa Indonesia,” ujar dia.
Penerimaan devisa pariwisata meningkat menjadi US$10 miliar atau berada di peringkat empat besar, sebelumnya berada di peringkat 5. Kontribusi pariwisata secara langsung terhadap PDB mencapai 3,8% dan jika diperhitungkan efek penggandanya sebesar 9%.
Penyerapan tenaga kerja pariwisata mencapai 10,18 juta orang atau 8,9% dari total jumlah pekerja nasional atau sektor pencipta tenaga kerja terbesar keempat. Sementara itu kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional, menurut data BPS tahun 2013, sebesar Rp641,8 triliun atau mencapai 7% PDB nasional.
Ekonomi Kreatif mencatat surplus perdagangan selama periode 2010 hingga 2013 sebesar Rp118 triliun. Kontribusi devisa dari sektor ekonomi kreatif mencapai US$11,89 miliar, sedangkan lapangan kerja yang diciptakan oleh sektor ekonomi kreatif sebanyak 11,8 juta orang.