Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI menyatakan pariwisata di wilayahnya bisa menjadi nilai jual jika dipromosikan dengan baik. Apalagi industri kontemporer itu punya peluang yang sangat besar. “Makassar ini mempunyai sejarah yang panjang dan banyak potensi pariwisata yang bisa kita jual keluar termasuk ke mancanegara, dan untuk itu dibutuhkan kerja sama semua pihak,” ujarnya saat memberikan kuliah perdana bagi mahasiswa Akademi Pariwisata (Akpar) Makassar, Senin (25/8). Ia mengatakan, mahasiswa pariwisata yang menempuh pendidikan di akademi itu akan mendapatkan banyak ilmu mengenai kepariwisataan dan potensi-potensinya.Menurut dia, pemerintah kota (pemkot) Makassar, para pelaku bisnis, travel serta asosiasi kepariwisataan sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dan akademisi khususnya yang berasal dari Akpar tersebut.
“Mahasiswa Akpar adalah calon pahlawan kreatif, jika mampu membuka peluang kerja setelah lulus, kenapa itu tidak dilakukan? Karena mahasiswa yang kreatif akan mampu melihat peluang-peluang,” katanya.
Ia mengatakan, pariwisata saat ini telah menjadi industri kontemporer yang harus dikembangkan sebagai tuntutan untuk mengukur kemajuan suatu negara. Hal ini sejalan dengan visi kota Makassar menjadi kota dunia yang nyaman.
Dia mengungkapkan, saat ini Dinas Pariwisata diminta untuk kembali menonjolkan aspek kebudayaan dan ekonomi kreatif.
Hal serupa diungkapkan Direktur Akpar Makassar, Komang Mahawira yang mengungkapkan kehadiran Wakil Wali Kota Makassar memberikan kuliah perdana merupakan awal yang baik wujud kerja sama Akpar dengan pemkot Makassar untuk memajukan pariwisata.
“Akademi pariwisata merupakan sekolah kedinasan dan hanya ada empat di Indonesia dan salah satunya berada di Makassar yang diperuntukkan untuk menyediakan tenaga profesional di bidang pariwisata,” ujarnya.
Akademi Pariwisata Makassar sendiri menciptakan sumber daya manusia yang profesional, di mana pembagian perkuliahan dan praktek dibagi menjadi 70:30 persen.
Setiap alumnus Akpar diberikan dua sertifikat sekaligus sebagai modal terjun ke dunia kerja yakni ijazah akademi dan juga sertifikat kompetensi yang dibutuhkan industri pariwisata baik skala nasional maupun internasional.
“Tahun kemarin melalui bursa kerja dibuka 340 kesempatan kerja, namun alumni Akpar hanya 93 orang, itupun sebagian telah bekerja di luar negeri seperti Singapura,” katanya.