Pembangunan Infrastruktur dan SDM Pariwisata Harus Selaras
Pelatihan Pariwisata – Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sumatra Utara, Syahrul Akbar, menilai perlu ada keselarasan antara pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia di kawasan wisata.
Dikutip dari Antara, Minggu, 28 Februari 2021, ia mengatakan bahwa apabila pembangunan infrastruktur di kawasan wisata tidak diimbangi dengan kecakapan pelayanan (hospitality), pembangunan infrastruktur akan sia-sia.
Syahrul melanjutkan, terlebih lagi jika masyarakat tidak beradaptasi dengan teknologi. Oleh karena itu, pmerintah perlu mengadakan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan SDM.
Syahrul yang juga founder SAGA Creative Hub menyebutkan, Ceative Hub sendiri, bukan sekadar workspace, melainkan juga ekosistem bagi para pelaku kreatif itu sendiri. Dengan demikian, kemandirian masyarakat akan tercipta, yang secara tidak langsung membuat Creative Hub dapat menjadi “Network Collaborator” serta Inkubator bagi setiap pembelinya.
Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa Creative Hub dapat dimanfaatkan sebagai one stop solution bagi para pelaku usaha dan ekonomi kreatif. Mulai dari menyediakan kelas pendidikan soft-skill, membuat izin usaha, hingga menyediakan tempat kerja.
Syahrul mengakui, pendidikan soft-skill masih belum dilirik dan belum menjadi primadona. Padahal. pendidikan tersebut justru melahirkan SDM yang lebih siap kerja dibandingkan dengan lulusan pendidikan formal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa ekonomi kreatif akan mengalami kenaikan 2 -3 persen dari jumlah lapangan pekerjaan.
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdampingan dengan masyarakat akan mulai memasarkan satu pariwisata era baru yaitu pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Sandiaga mengatakan bahwa pariwisata tidak lagi mengejar jumlah pengunjung (kuantitas) tetapi mencoba membidik pendekatan pariwisata yang berbasis length of stay atau jumlah hari tinggal.
Ia menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggunakan Big Data, Gerak Cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber), dan Garap Semua Potensi (Gaspol) untuk bertahan dan terus bergerak, guna menciptakan lapangan kerja.
Ia melanjutkan, Kemenparekraf mendorong para pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19.