Potret Terkini Pariwisata Kalimantan Timur di Tengah Masa Pemulihan Covid-19
Pelatihan Pariwisata – Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan potret terkini pariwisata Benua Etam d itengah masa pemulihan Covid-19, tetap mengacu pada timeline Kementerian Pariwisata.
Kepada Tribunkaltim.co, Jumat (17/6/2020) Sri Wahyuni menjelaskan akan mengikuti timeline yang sudah digariskan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Untuk reaktivasi wisata domestik, Dinas Pariwisata mencoba menyesuaikan dengan program #IndonesiaAja, dengan membuat turunan program #KaltimAja.
“Prinsipnya bulan Juni dan Juli 2020 masih wisata domestik di dalam kota dan Agustus September Oktober adalah reaktivasi wisata domestik antar kota dan, November Desember adalah reaktivasi wisata antar pulau dan antar provinsi,” ujar Sri.
Juni dan Juli merupakan momentum reaktivasi wisata dalam kota di Kaltim. Dalam perjalanannya, pada bulan Juni lalu, bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 menyiapkan panduan berupa SOP khusus perjalanan wisata domestik.
Di Kaltim, baru 4 Kabupaten/Kota yang membuka reaktivasi wisata pada bulan Juli yakni Samarinda, Kutai Kartanegara, Bontang, dan Balikpapan.
“Bulan Juni kita lebih ke persiapan. Betul yang disampaikan pak Presiden dan pak Menteri bahwa, untuk membuka wisata domestik kita diharapkan tidak terburu-buru namun mesti mengikuti penerapan protokol, sosialisasi, simulasi, publikasi, uji coba baru kemudian di buka,” ungkapnya.
Aktivasi pariwisata pada Agustus dengan melihat kondisi jika memungkinkan. Dimulai dengan #KibarMerahlPutihMu dengan road trip di tempat-tempat sejarah Balikpapan dan Kutai Kartanegara, dengan komunitas sepeda terbatas.
Pada bulan September dengan teman #SeptemberCeria mencoba menggelar event di momentum Hari Pariwisata Dunia. #BatikKaltimAsik #BeliKreatifLokal memperingati Hari Batik Nasional pada bukan Oktober juga akan digelar event di dua lokasi yakni Samarinda dan Bali.
Lalu pada bulan November-Desember, tema #AllOut! #ComeTopParadise #CallFromNature di momentum Year End Holiday akan digeliatkan aktivasi wisawa antar pulau.
“Untuk menggenjot pariwisata Kaltim, antar kota dan antar pulau. Walaupun kita juga ada pemotongan APBD sebesar 50 persen, namun di anggaran perubahan kita coba lagi mengaktivasi beberapa kegiatan, termasuk menjaga kegiatan yang ada,” pungkasnya.