Sekitar 90% Pengunjung Pariwisata di Bali Datang dari Pasar Asia Pasifik

Pelaihan Pariwisata | Diklat Pariwisata

pantai-senggigi-malang-terbaru-2014-Pertengahan tahun 2014, lebih dari 90% pengunjung pariwisata  Bali datang dari pasar Asia Pasifik. Hal ini dikemukakan Managing Director C9 Hotelworks Bill Barnett dalam rangka melihat perkembangan bisnis pariwisata di Bali, Kamis (27/11/2014) Bahkan  kata Bill   Eropa Timur juga  akan menjadi target yang disasar, dengan membidik wisatawan Rusia yang selama ini  banyak berkunjung ke Thailand. Kebutuhan akan hotel-hotel di Bali semakin meningkat, seiring  maraknya hotel baru yang kian bermunculan online dan menjadi perhatian tersendiri. Pada laporan terbaru yang dirilis oleh perusahaan perhotelan terdepan,  Horwath HTL dan C9 Hotelworks, menunjukkan kedatang dari  tamu  asal luar negeri selama bulan  Agustus tahun ini berkisar 14% .

Sementara di penghujung  tahun 2014, kedatangan penumpang internasional melalui Bandara Ngurah Rai diperkirakan mencapai angka 3.8 juta.

Berbicara mengenai tren, Matt Gebbie dar Horwath HTL mengatakan  “Hotel di Bali dalam banyak hal dapat bertahan dengan persediaan yang terus ada, rate holding yang mengagumkan dan tingkat hunian yang luar biasa. Individualisme, manajemen dan kualitas produk setiap poin menjadi sangat penting.

Sementara sentimen luar negeri tetap kuat, pasar pariwisata Bali bertahan sebagai ekonomu terbesar di Asia Tenggara-Indonesia.

Tahun 2012 dan 2013, sekitar 68% kedatangan  tamu berasal dari  domestik.

Menilik konsumsi domestik sebagai indikator ekonomi sekaligus mendorong sektor properti di Pulau Bali. Managing Director C9 Hotelworks Bill Barnett mengatakan,lebih dari 80% penjualan resor pembelinya berasal dari Indonesia.

Pengembang dari merek hotel menyimpulkan para investor yang termotivasi akan hasil yang didorong oleh keinginan kuat untuk mendiami properti tersebut, sehingga semakin mendukung proyek pembangunan hotel kondominium di Bali Selatan.

”Menjelang tahun  2015, Bali mengembangkan strategi pasar masal yang didukung oleh pemerintah Indonesia melalui penghapusan visa untuk lima Negara  yaitu Cina, Jepang, Rusia, Korea Selatan dan Australia,” ujar  Barnett.

Ini merupakan poros pasar yang dituju dengan identifikasi potensi bisnis utama di pulau ini dan pasar yang kian bermunculan.

Sedangkan ke depan Bali Selatan, kata Barnett   bakal  berimbas dari  efek halo dari pengunjung dan infrastruktur yang baru saja ditingkatkan dan kini mulai  menjalar hingga ke Lombok, Pulau Gili, Sumba dan Flores.

“Pariwisata tak hanya berkekspansi ke area-area tersebut, para pengembang pun mulai melihat kesempatan ini merupakan cara meningkatkan perekonomian di Bali secara keseluruhan.”  Katanya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *