Semester II-2019, Industri Pariwisata Lebih Optimistis

Industri pariwisata dalam negeri mulai berseri-seri memasuki semester dua tahun ini. Situasi politik yang relatif kondusif usai pemilu ditambah kebijakan penurunan harga tiket pesawat untuk maskapai berbiaya murah menjadi angin segar bagi pasar pariwisata domestik.

CEO Pasific Asia Travel Assosiation (PATA) Indonesia Chapter, Poernomo Siswoprasetijo mengungkapkan bahwa bisnis pariwisata domestik akan bertumbuh. Adapun penopang pertumbuhan pariwisata di semester kedua tahun ini adalah kesiapan infrastruktur yang semakin baik. “Juga terutama situasi politik di Tanah Air yang sudah semakin stabil,” ungkap dia 

Disisi lain Kementerian Pariwisata (Kemenpar) optimis pariwisata Indonesia tetap catatkan pertumbuhan memasuki paruh kedua tahun ini. Adapun pendorongnya dari perkembangan pariwisata Indonesia dalam 4 tahun belakang.

Sebelumnya Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyebutkan realisasi kunjungan wisman ke Indonesia pada periode 4 bulan pertama ini sebanyak 5,12 juta jiwa atau rata-rata 1,3 juta per bulan masih di bawah angka psikologis. Adapun dirinya mematok tiap bulannya mampu menjaring 1,5 juta jiwa

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kunjungan wisman pada Mei lalu sebanyak 1,26 juta yang masih berada di bawah angka psikologis, 1,5 juta jiwa.

Walaupun begitu, memasuki semester II ini, pihak Kemenpar optimis pariwisata Indonesia akan tetap catatkan pertumbuhan. Adapun, Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar menyebutkan bahwa semester II diproyeksikan pariwisata akan naik.

Menurutnya, hal tersebut terlihat dari perkembangan pariwisata yang terus berkembang selama 4 tahun terakhir. “Dari 2014-2018, pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 67,6%,” ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (22/7).

Realisasi tahun lalu sendiri pertumbuhan wisman meningkat 12,58% lebih besar dari pertumbuhan di ASEAN yang tumbuh 7,4%. Bahkan lebih besar dari pertumbuhan dunia yang hanya 5,6%.

Selain itu, ia memaparkan katalis positif yang akan meningkatkan sektor pariwisata di semester II ini yakni Indonesia memiliki sumber daya alam dan budaya yang semuanya kelas dunia, sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Indonesia.

Juga, pariwisata telah ditetapkan menjadi salah satu core economy bangsa, sehingga harus didukung oleh K/L, dari unsur pemerintah pusat dan daerah, serta makin terbukanya penerbangan maskapai internasional ke Indonesia seperti VietJet dan Turkish Airlines.

Lebih lanjut, untuk sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, Kemenpar telah mengagendakan 100 calender of event yang telah dikurasi para ahli yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan. “Kemenpar juga aktif menjalankan 4 strategi utama, yakni Border-Tourism, Hot Deals, Tourism Hub dan LCC Terminal,” paparnya.

Dari sisi wisatawan nusantara sendiri (wisnus) Guntur mengakui belum ada data realisasinya. Hanya saja, ia yakin dengan 100 calender of event juga dapat mencapai target pergerakan wisnus. Sekedar mengingatkan, tahun ini Kemenpar membidik 275 juta pergerakan wisnus.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *