Turis Muslim Akan Lebih Mudah Berwisata di Jepang

Pariwisata Jepang tengah berusaha untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata yang ramah bagi wisatawan Muslim.Menurut Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Esty Reko Astuti, mayoritas orang Indonesia adalah Muslim.”Pariwisata Jepang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yang ramah untuk wisatawan Muslim. Sehingga memudahkan wisatawan Indonesia untuk mencari makanan halal dan tempat ibadah,” tuturnya saat peresmian Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta Office, Jakarta, Senin (24/3/2014). Sementara itu, President JNTO Ryoichi Matsuyama saat konferensi pers pada kesempatan yang sama, mengakui bahwa negaranya masih di tahap mengembangkan pariwisata yang ramah untuk wisatawan Muslim.

Seperti contoh, ada bandara di Jepang yang sudah menyediakan mushala namun sempit. Ia mengaku pihaknya telah mencoba memberikan panduan pariwisata ramah wisatawan Muslim untuk bandara-bandara dan tempat belanja.

“Jepang memang belum bisa mengakomodir semua kebutuhan wisatawan Muslim. Kita masih di tahap belajar,” katanya.

Sementara itu, Executive Director Jakarta Office JNTO Katsuhisa Ishizaki menuturkan bahwa pihaknya sudah membuat buku panduan wisata untuk turis Muslim. Rencananya, buku panduan ini akan diluncurkan dalam Bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan kebutuhan turis asal Indonesia.

“Seperti di Tokyo dan Kyoto itu sudah ada daftar restoran yang bisa menampung kebutuhan turis Muslim,” ungkap Ishizaki.

Ke depan, pihaknya akan terus mengedukasi para pelaku pariwisata di Jepang, mulai dari bandara, restoran, biro perjalan wisata, hingga tempat obyek wisata, untuk lebih menyediakan fasilitas yang bisa mengakomodir kebutuhan wisatawan Muslim.

“Kami memang melihat mayoritas orang Indonesia adalah Muslim. Sehingga Jepang akan terus meningkatkan infrastruktur yang ramah bagi wisatawan Muslim,” ungkap Matsuyama.

Pihaknya berharap dengan cara ini, akan semakin banyak wisatawan Indonesia yang datang ke Jepang. Saat ini, wisatawan asal Asia Tenggara yang datang ke Jepang masih didominasi wisatawan asal Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × two =