VITO, Kaki Tangan Pariwisata Indonesia di Luar Negeri

vitoPelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata

VITO atau Visit Indonesia Tourisme Officer adalah perwakilan promosi wisata di mancanegara.  Kinerjanya VITO fokus pada segmen media dan industri pariwisata di luar negeri. VITO diharapkan bisa mengerjakan promosi pariwisata Indonesia secara efektif yang dapat diterima di pasar internasional.Kementerian Pariwisata bertemu dengan perwakilan ke 13 VITO, di Jakarta, Senin (1/12/2014). Pertemuan bertujuan menyamakan persepsi serta mendengarkan masukan dan perkembangan VITO di tiap negara. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, VITO adalah salah satu strategi pariwisata Indonesia dalam memahami pasar internasional. “Kalau kita ingin memasuki suatu negara, kita harus tahu betul karakter negara tersebut,” ujar Arief Yahya.

Menteri Pariwisata melanjutkan, “Kita harus paham betul selera pasar kita. Umur berapa? Sukanya apa? Pemandangan, belanja, makanan, atau apa? Itu harus dipahami.”

Sejauh ini, Tiongkok adalah salah satu negara dengan turis overland atau perjalanan ke luar negerinya terbanyak. Dari data mereka, turis Tiongkok sedunia mencapai angka 100 juta wisatawan. Jumlah yang masuk ke Indonesia tidak sampai 1 juta wisatawan atau kurang dari 1 persen. “Makanya kita minta VITO harus bisa memberikan angka 1 juta kepada kita,” kata Arief Yahya.

Jepang juga mengalami perubahan. Dari pembicaraan di dalam forum terungkap bahwa Jepang mengalami perubahan di selera pasarnya. “Dari silver (usia lanjut) menjadi ladies (perempuan). Kita harus berpenampilan baik di mata mereka,” kata Arief. VITO atau Visit Indonesia Tourisme Officer adalah perwakilan promosi wisata di mancanegara.  Kinerjanya VITO fokus pada segmen media dan industri pariwisata di luar negeri. VITO diharapkan bisa mengerjakan promosi pariwisata Indonesia secara efektif yang dapat diterima di pasar internasional.

Kementerian Pariwisata bertemu dengan perwakilan ke 13 VITO, di Jakarta, Senin (1/12/2014). Pertemuan bertujuan menyamakan persepsi serta mendengarkan masukan dan perkembangan VITO di tiap negara. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, VITO adalah salah satu strategi pariwisata Indonesia dalam memahami pasar internasional. “Kalau kita ingin memasuki suatu negara, kita harus tahu betul karakter negara tersebut,” ujar Arief Yahya.

Menteri Pariwisata melanjutkan, “Kita harus paham betul selera pasar kita. Umur berapa? Sukanya apa? Pemandangan, belanja, makanan, atau apa? Itu harus dipahami.”

Sejauh ini, Tiongkok adalah salah satu negara dengan turis overland atau perjalanan ke luar negerinya terbanyak. Dari data mereka, turis Tiongkok sedunia mencapai angka 100 juta wisatawan. Jumlah yang masuk ke Indonesia tidak sampai 1 juta wisatawan atau kurang dari 1 persen. “Makanya kita minta VITO harus bisa memberikan angka 1 juta kepada kita,” kata Arief Yahya.

Jepang juga mengalami perubahan. Dari pembicaraan di dalam forum terungkap bahwa Jepang mengalami perubahan di selera pasarnya. “Dari silver (usia lanjut) menjadi ladies (perempuan). Kita harus berpenampilan baik di mata mereka,” kata Arief.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *