Korea Selatan Siapkan Strategi Pemulihan Pariwisata dari Krisis Corona
Pelatihan Pariwisata – Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta mempersiapkan beberapa rencana strategi pemulihan pariwisata ke Korea Selatan pasca krisis corona ( Covid-19) berakhir. Berdasarkan rilis yang diterima Kompas.com dari KTO Jakarta, mereka berusaha menyesuaikan rencana bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, termasuk menambah rencana online. Pandemi corona menghantam industri pariwisata dengan sangat keras.
Pandemi ini juga mempengaruhi jumlah traveler Indonesia yang mengunjungi Korea pada 2020 ini.
Berdasarkan data dari KTO Jakarta, terdapat penurunan jumlah traveler Indonesia ke Korea Selatan. Penurunan jumlah juga terjadi dari traveler seluruh dunia. Sejak akhir Februari, turis yang mengunjungi Korea telah menurun hingga 80 persen. Pada 2018, ada sekitar 249.000 traveler Indonesia yang berkunjung ke Korea. Sementara dari Januari hingga Oktober 2019, tercatat ada 225.000 traveler Indonesia ke Korea Selatan. Kemudian jumlah traveler di bulan November 2019 adalah sebesar 23.760 orang, dan di bulan Desember 2019 adalah 29.716 orang. Jumlah tersebut menurun cukup signifikan untuk periode bulan Januari 2020. Tercatat hanya ada sekitar 19.443 traveler Indonesia yang datang ke Korea Selatan.
Untuk itu, KTO Jakarta menyiapkan beberapa strategi marketing yang akan dilakukan setelah corona berakhir.
Pertama, adalah mempersiapkan dan memperbaharui skenario bisnis untuk setiap tahapan. Termasuk di dalamnya untuk pariwisata musim panas dan pariwisata malam hari. Kedua, adalah mempersiapkan implementasi dari rencana-rencana tersebut termasuk diskusi mendetil dengan para partner termasuk maskapai penerbangan dan online travel agent atau OTA, dan influencer. Ketiga adalah melakukan kampanye besar untuk memperbaiki pandangan para traveler terkait pariwisata Korea lewat beberapa lini, di antaranya adalah melalui public relation atau periklanan. Caranya adalah dengan menggaet Duta Besar Korea Selatan untuk mengadakan konferensi pers, mengadakan peliputan online dan offline, serta mengadakan promosi online dan offline. Kedua diperuntukkan bagi free independent traveler atau FIT. Caranya, KTO akan terus fokus untuk mengadakan promosi bersama dengan OTA dan maskapai penerbangan, juga kerja sama dengan pusat belanja online dan marketing online. Lalu ketiga adalah untuk grup tur dan/atau Meeting, Incentive, Conference, Exhibition atau MICE. Caranya adalah dengan mengadakan promosi besar bekerja sama dengan agen travel besar. Selain itu ada juga roadshow atau seminar pariwisata Korea di kota-kota besar di Indonesia dan perusahaan MICE. KTO Jakarta memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk industri pariwisata bisa normal kembali adalah di bulan Juni-Juli 2020 mendatang.