Asosiasi Pariwisata DIY Cermati New Tourism Behavior


Asosiasi Pariwisata DIY Cermati New Tourism Behavior

Pelatihan Pariwisata – Pariwisata di DIY mulai berbenah.

Meski sektor penggerak roda perekonomian utama di wilayah ini belum sepenuhnya bangkit, namun asosiasi pariwisata dan dunia usaha telah mengambil ancang-ancang untuk pelaksanaan new normal di DIY yang diwacanakan akan dimulai pada Juli mendatang.

Ketua ASITA DIY, Udi Sudiyanto, mengaku telah siap menyasar wisatawan yang akan kembali pelesir ke DIY pada Juli nanti.

Pihaknya telah menyiapkan paket pendek atau short packaging, serta menyasar market yakni wisatawan yang berada di sekitar DIY.

Selain itu pihaknya berkomitmen untuk mempromosikan dan mengantarkan wisatawan yang menggunakan jasa mereka untuk berkunjung ke destinasi yang telah mengedepankan cleanes healthy, and Security (CHS) sesuai dengan program Dinas Pariwisata DIY.

“Destinasi yang memperhatikan hal itu akan kami up duluan,” ucapnya belum lama ini, di Kompleks Kepatihan.

Hal mendasar lainnya, lanjut Udi, yakni dengan melihat new tourism behavior atau perilaku wisatawan saat new normal nanti.

Termasuk minat mereka lebih suka berkunjung ke tempat yang tidak terlalu berkerumun, destinasi alam, destinasi belanja, atau semacamnya.

“Perilaku wisatawan yang akan datang ke Yogya ini yang kita sikapi. Kita buat paket wisata dan program yang sesuai,” imbuhnya.

Terkait promosi, Udi mengatakan pihaknya mencoba mengedukasi para anggota ASITA untuk bisa terinformasi dengan baik mengenai kehidupan dan pariwisata di tengah pandemi ini termasuk juga edukasi mengenai digitalisasi.

“Kita onlinekan yang offline, kita bawa juga yang online diinformasikan ke offline,” ucapnya.

Udi mengaku tidak mudah melewati situasi serba tidak pasti saat hantaman dampak Covid-19 belum juga reda.

Segala strategi untuk bertahan hidup, baik bagi pengusaha maupun karyawan telah diupayakan dengan sebaik mungkin.

Sekuat yang dibisa, Udi dan teman-teman mengaku tetap bertahan sampai detik ini.

“Masalah karyawan meminimalisir sebesar mungkin jangan sampai terjadi PHK. Kami juga menjaga operasional perusahaan tetap berlangsung. Lalu juga permasalahan pengusahanya itu sendiri, karena kita pengusaha juga harus bertahan hidup,” bebernya.

Terpisah, Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan untuk memastikan sektor pariwisata berjalan sesuai SOP new normal, maka akan ada sanksi bagi para pelanggarnya.

Pun dengan semua sektor lain yang menayngkut hajat orang banyak.

“Masukan teman-teman misal di satu destinasi wisata kita temukan tidak menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan maka tentu ada sanksi kepada yang bersangkutan. Lalu kemudian ada kantor yang memberikan layanan pada masyarakat ternyata tidak memungkinkan berjaga jarak, OPD yang bersangkutan kita berikan sanksi. Sanksi tidak selalu pidana tapi bisa sosial dan administratif,” urainya.

Aji menambahkan, protokol kesehatan untuk wajib jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, semua berlaku di semua sektor saat new normal diterapkan di DIY.

“Wisata alam mulai dari parkir itu sudah ada protokol tidak boleh berkerumun lebih dari sekian orang, kemudian masuk di pintu masuk, apakah sudah tersedia tempat cuci tangan serta sabun atau hand sanitizer, kemudian di dalam maksimal berapa orang akan dihitung keluasan dan rasio yang dikunjungi dan berkunjung. Petugasnya juga harus pakai protokol,” tegasnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 − 14 =