Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores mendorong para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang bergerak di bidang pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa naik kelas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi atau digitalisasi.
Direktur Utama BOP Labuan Bajo Flores, Shana Fatina mengatakan, pihaknya sangat mendorong pelaku UMKM di Labuan Bajo dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital, khususnya untuk memasarkan produk-produknya.
“BOP Labuan Bajo Flores hadir untuk memperkuat konten kearifan lokal sebagai aset budaya daerah. Salah satunya memperkuat UKM, agar pariwisata Labuan Bajo tidak hanya dikenal secara lokal. Tapi bisa go internasional, karena Labuan Bajo adalah destinasi dunia,” katanya dalam siaran pers, Kamis (9/5).
Shana menuturkan, pariwisata sebagai sektor unggulan penghasil devisa negara, hingga saat ini telah melahirkan 8 juta hingga 9 juta pelaku UKM per tahun. Dengan demikian, konsep go digital diharapkan lebih kuat lagi mendorong sektor industri UKM untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.
“Konsep go digital yang menjadi salah satu program strategis Kementerian Pariwisata dalam upaya memenangkan pasar, juga semakin mengokohkan industri pariwisata yang berkelanjutan. Serta memperkuat pengembangan pariwisata berbasis budaya,” pungkasnya.
Jumlah wisatawan ke labuan bajo pada 2018 untuk wisman 80.683 orang atau naik 17,45% dari tahun 2017 dan wisnus 49.987 orang atau naik 12,87%.