Bali Tetap Tutup Akses Pariwisata dan Pendidikan
Pelatihan Pariwisata – Gubernur Bali I Wayan Koster memutuskan tidak membuka akses pendidikan dan pariwisata dalam waktu yang belum ditentukan karena penularan covid-19 masih cukup tinggi. Hal ini disampaikan Koster dalam keterangan pers di Rumah Jabatan Gubernur Bali Denpasar, pada senin, 8 Juni 2020.
Menurut Koster, Bali sesungguhnya memang belum dibuka. Semua kabupaten dan kota di Bali tertular covid-19. Penyebab belum bisa dibukanya akses pendidikan dan pariwisata lantaran angka penularan yang masih tinggi terutama transmisi lokal yang dalam beberapa hari ini terus meningkat.
“Kami belum bisa buka. Apalagi pendidikan, apalagi pariwisata. Untuk pariwisata sampai saat ini masih berlaku peraturan menteri Hukum dan HAM mengenai larangan orang asing bepergian ke Indonesia,” ujarnya.
Koster menyebut untuk membuka akses pendidikan dan pariwisata, Bali harus benar-benar sehat. Hal ini ditandai dengan tingkat kesembuhan yang tinggi, kasus positif menurun, transmisi lokal menurun, dan peningkatan kesadaran masyarakat yang tinggi dalam menjalani protokol kesehatan.
Untuk itu, Koster melarang membuka akses pariwisata secara ketat, tanpa kecuali. Pendidikan juga tidak boleh dibuka. Hanya rumah ibadat sudah dibuka tetapi Bali membatasi hanya 25 orang saja. Ini berlaku untuk semua agama tanpa kecuali.
“Harus betul-betul kita pastikan Bali sehat, artinya tingkat kesembuhan dan tingkat kita dalam mengendalikan kasus covid-19 ini betul-betul sudah baik. Sejauh ini arahan dari pusat, pariwisata belum bisa dibuka. Saya sudah menugaskan bupati dan wali kota dan juga pengelola objek wisata pantai tidak boleh dibuka untuk wisata. Walaupun kewenangan di kabupaten dan kota tapi sudah ada surat edaran dan imbauan gubernur tidak boleh membuka objek wisata,” katanya.