Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan memiliki langkah untuk mendorong sektor pariwisata. Langkah tersebut merupakan road map pemerintah yang akan dikejar hingga 2019.Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat mengatakan, akan mendorong BUMN di bidang pariwisata seperti PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Hotel Indonesia Natour. Kemudian, mempererat BUMN di sektor transportasi.”Kalau bicara aksesbilitas Angkasa Pura, Garuda, KAI, Pelindo, Pelni. Dari sisi pariwisata kita sepakat untuk mempererat kerja sama BUMN pariwisata dengan BUMN yang mengendalikan aksesbilitas lokasi wisata,” ujar dia di Semarang, Sabtu (21/11/2015).
Dia bilang, pemerintah akan melakukan pembangunan baik bersifat fisik maupun non fisik. Sebagai contoh, pihaknya mengatakan akan menata kembali komplek wisata Candi Borobudur.”Borobudur akan kita tata ulang lagi zona 1,2, dan 3. Karena zona 1 candi, zona 2 akan kami tingkatkan dan pengembangan kawasan sekitarnya. Jadi akan membangun kawasan lagi dengan desa agar tidak terkumpul kegiatan komersil dan memanfaatkan konektivitas yang akan bekerjasama dengan desa-desa,” kata dia.
Tak sekadar itu, pihaknya juga akan membuat akses menuju tempat wisata menjadi nyaman. Dia menuturkan akan mengembang sirkuit wisata.
“Banyak hal menarik yang dimiliki BUMN yang non pariwisata, seperti Kopi Banaran dimiliki PTPN, Lawang Sewu dimiliki KAI, Museum Ambarawa dimiliki KAI. Kami coba koordinasi menjadi sirkuit pariwisata. Aset tidak pindah cuma pengelolaan akan lebih terintegrasi terkoordinasi,” tutur Hidayat.
Untuk pembangunan non fisik, pihaknya akan mendorong BUMN mempromosikan kebudayaan wilayah setempat. “Dan kerja sama Sarinah mempromosikan batik, TWC ini akan bekerjasama Sarinah akan membuka batik centre. Nanti juga minta arahan dari Gubernur Jateng karena beliau ini salah satu penggiat seni, ahli macapat,” tutur dia. (Amd/Ahm)