BI: Kredit Investasi Pariwisata di Klungkung Tertinggi

Pelatihan Pariwisata  | Jadwal Pelatihan Pariwisata 2016

tournament of rosesKantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyatakan bahwa, pertumbuhan kredit investasi pariwisata di Kabupaten Klungkung tertinggi di Pulau Dewata, meskipun kabupaten itu dinilai bukan merupakan konsentrasi para pelancong. “Angin segar datang dari fakta yang cukup menarik dimana pertumbuhan kredit investasi sektor hotel dan restoran tertinggi bukan dari Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, melainkan Kabupaten Klungkung,” kata Kepala Perwakilan BI Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Minggu (18/1/2015).Meski bank sentral itu tidak menyebutkan nilai investasi, namun secara persentase di Kabupaten Klungkung hingga November 2014 berhasil mencatatkan angka pertumbuhan 41,36 persen. Angka tersebut, lanjut dia, lebih tinggi dibandingkan kabupaten/kota tempat konsentrasi pariwisata yang selama ini banyak menarik investor seperti Gianyar 26,36 persen dan Badung (13,56).

Tingginya pertumbuhan kredit di Kabupaten Klungkung dipicu oleh semakin maraknya pengembangan pariwisata seperti masuknya Nusa Penida ke dalam 21 kawasan strategis pariwisata Bali dan Festival Nusa Penida 2014 pada Juni 2014.

Secara umum, BI Bali mencatat realisasi kredit hingga November 2014, kredit untuk sektor pariwisata mencapai 40,9 persen dari total realisasi penyaluran kredit di Provinsi Bali. Kemudian diikuti sektor keuangan dan jasa yang tercatat sebesar 6,9 persen, sedangkan jasa-jasa sebesar 4,1 persen.

Meski demikian, BI mencatat pertumbuhan kredit mengalami perlambatan, pada November 2014, sektor PHR masih mampu tumbuh mencapai 19,6 persen atau secara bulanan pertumbuhannya mencapai 1,44 persen.

Selain sektor pariwisata, sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor yang turut meningkat pada November 2014, dimana secara bulanan, pertumbuhan kredit yang tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan
komunikasi yaitu sebesar 2,89 persen. “Hal itu disebabkan oleh tingginya intensitas kegiatan pariwisata di akhir tahun yang menggunakan jasa pengangkutan dan komunikasi,” tukas Dewi.

Daerah pusat pariwisata seperti Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) masih menarik debitur untuk menjadi pilihan tempat penggunaan kredit di sektor PHR. Dari sisi distribusi penyaluran kredit per Kabupaten/Kota berdasarkan lokasi bank maupun lokasi proyek, perkembangan tiga tahun terakhir menunjukkan penyaluran kredit masih terkonsentrasi di daerah-daerah tersebut.

“Berdasarkan lokasi proyek, pada November 2014 share penyaluran kredit di Denpasar tercatat sebesar 39,1 persen, Badung (22), Gianyar (8,7) dan Tabanan (7,9),” pungkas dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

six + fifteen =