Capres Mulai Kampanye, Ini Harapan Industri Pariwisata

Pelatihan Pariwisata | Diklat  Pariwisata- Masa kampanye terbuka Pemilihan Preiden (Pilpres) 2014 telah dimulai. Pelaku usaha industri pariwisata mengharapkan pelaksanaan kampanye Pilpres berlangsung aman dan tertib, salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, Jumat 6 Juni 2014, menyatakan  suasana kampanye yang damai amat penting dalam menunjang iklim bisnis pariwisata tetap kondusif. “Sektor pariwisata menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga kami berharap kampanye berlangsung aman dan tertib,” ujar Deddy di DIY.Kampanye Pilpres, ia melanjutkan, diharapkan tidak lagi mengadakan pengerahan massa dengan konvoi di jalanan, seperti yang masih terjadi saat kampanye Pemilu Legislatif April lalu. Apalagi pada masa kampanye Pilpres kali ini juga bertepatan dengan masa liburan.

“Sekarang ini juga ada kenaikan wisatawan mancanegra, sehubungan dengan travel warning di Thailand,” kata dia.

Oleh karena itu, diharapkan faktor keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan selama kampanye nanti bisa dijaga. Dengan haarapan, para wisatawan mancanegara yang singgah di Yogyakarta tetap merasa aman dan nyaman.

Faktor keamanan sangat sensitif dalam dunia pariwisata. Ia pun meminta masyarakat di semua lapisan bisa turut menjaga stabilitas keamanan, terlebih pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian andalan Yogyakarta.

Kampanye Pilpres nanti, menurut deddy, akan lebih menarik apabila dikemas dengan menonjolkan atraksi budaya dan  kesenian khas Yogyakarta. Dengan begitu, masyarakat akan lebih simpati dan tentunya juga menguntungkan bagi industri pariwisata.

“Dengan menampilkan kesenian selain bisa menarik massa juga menarik wisatawan,” kata Deddy.

Hal senada disampaikan oleh Ketua DPD Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DIY, Edwin Ismedi Himna. Menurut dia, kampanye Pilpres diharapkan berjalan dengan damai agar predikat DIY sebagai kota tujuan wisata tidak tercoreng dengan perilaku kampanye yang tidak simpatik dan justru membuat tidak nyaman wisatawan.

“Selama kampanye Pileg lalu sempat menggangu, terutama dengan adanya konvoi massa di jalanan. Jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta juga sempat turun,” kata Edwin.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 − 2 =