pelatihan pariwisata– Kementerian Pariwisata ikut serta dalam ajang pameran wisata, MATTA Fair di Malaysia akhir pekan ini. Tema destinasi wisata Jawa Timur pun disiapkan.Dalam rilis yang diterima detikTravel dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kamis (16/3/2017) Kemenpar ambil bagian dalam pameran MATTA (Malaysian Association of Tour and Travel Agents) Fair yang digelar pada 17-19 Maret besok. Lokasinya di Hall 3, Putra World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur, Malaysia.Deputi Pemasaran Mancanegara, I Gde Pitana yang juga didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Rizki Handayani mengatakan, partisipasi pada event tahunan ini, merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya fokus pada branding dan advertising. Keikutsertaan Indonesia pada event ini adalah untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan Asia Tenggara, selain itu sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan Wonderful Indonesia.
“Dalam event kali ini kami menampilkan paviliun seluas 324 sqm (36 booth) dengan tema utama destinasi Jawa Timur yang mengangkat arsitektur Rumah Majapahit, Candi Wringin Lawang, serta berbagai images destinasi dari Jawa Timur seperti landscapegunung Bromo, blue fire gunung Ijen, kampung Warna-Warni dan masih banyak lagi,” kata Pitana.
Seperti diketahui, Malaysia sendiri merupakan salah satu fokus pasar utama yang menjadi perhatian dari Kemenpar dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara anggota ASEAN. Pitana memaparkan, peserta yang bergabung di paviliun Indonesia terdiri dari 80 industri pariwisata Indonesia dari 15 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepri, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Sulawesi Selatan.
Komposisi industri peserta dibagi menjadi 2 yaitu: 60% atau sebanyak 48 dari industri TA/TO anggota ASITA yang berpartner dengan anggota MATTA untuk dapat melakukan direct sales kepada buyers/customers, 40% atau sebanyak 32 dari industri Akomodasi, Atraksi Wisata, DMO, dan Minat Khusus untuk melakukan pelayanan informasi serta promosi produk dan destinasi.
“Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia, MATTA Fair KL 2017 diharapkan juga bisa menghasilkan potensial transaksi bagi paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Malaysia dalam skala besar ke Indonesia. Ini merupakan tempat yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada branding, advertising dan selling karena merupakan pameran business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia dengan melalui local partner-nya di Malaysia,” papar Rizki Handayani.
MATTA Fair KL 2017, merupakan momentum yang paling potensial untuk menjaring lebih banyak turis untuk berkunjung ke Indonesia terutama dari Malaysia. Pada tahun 2017, Kemenpar menargetkan mampu menjaring turis Malaysia sebesar 1.772.000 orang yang mana pada tahun 2016 turis Malaysia sebanyak 1.225.458 orang. (aff/aff)