FDT 2014 momen kebangkitan pariwisata Tobasa

Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata – Bupati Toba Samosir (Tobasa), Kasmin Simanjuntak berharap Festival Danau Toba (FDT) 2014 dapat dijadikan sebagai momentum kebangkitan pariwisata yang berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. “Festival Danau Toba 2014 diharapkan menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata dan mampu menggerakkan roda perekonomian di Tobasa,” ujarnya di Balige, hari ini. Pemerintah daerah setempat, menurut dia, secara maksimal akan mempersiapkan penyelenggaraan festival tersebut, sesuai surat Kemenparekraf nomor HM.304/3/8/WPEK/2013 tanggal 7 November 2013, yang telah menunjuk Pemkab Tobasa sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan FDT 17-21 September 2014.

Kasmin menyebutkan, pihaknya sengaja hadir di kantor kementerian Pariwisata Jakarta, untuk mengintensifkan komunikasi dalam mematangkan persiapan yang dibutuhkan, serta meminta dukungan pemerintah pusat sehingga even tersebut akan bermanfaat, khususnya bagi warga Tobasa.

Di samping itu, kata dia, mengingat waktu penyelenggaraan festival yang semakin dekat, sehingga langkah-langkah terobosan dianggap perlu dilakukan.

“Sesuai hasil rapat dengan Wamen Parekraf Sapta Nirwandar dan beberapa perwakilan Kabupaten di kawasan Danau Toba, di Jakarta, Senin (12/5), pelaksanaan FDT 2014 telah disepakati pada 17-21 September,” ujar Kasmin.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toabasa, Ultri Sonlahir Simanunsong menambahkan, even FDT 2014 akan lebih mengetengahkan sisi wisata budaya (culture tourism) dan wisata olah raga (sport tourism).

Jenis sports tourism yang akan diselengarakan selama lima hari pelaksanaan FDT, yakni lomba paralayang, solu bolon (dragon boat), arung jeram, lake toba drum festival dan lomba renang berskala internasional (world super swim).

Dengan dukungan Kemenparekraf, lanjutnya, world super swim akan menampilkan lomba renang di danau terluas di Asia Tenggara itu, yang direncanakan melintasi beberapa kawasan kabupaten berdekatan serta diikuti perenang nasional dan sejumlah perenang tingkat dunia.

Ultri menjelaskan, kegiatan budaya akan menampilkan pameran parekraf, seminar pariwisata, fashion show, pertunjukan budaya, dan lomba menyanyi paduan suara dan solo. “Dalam berbagai even, akan diupayakan menampilkam keunikan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Tobasa,” sebutnya.

Dicontohkannya, Lake Toba Drum Festival dilakukan berdasarkan latar belakang keunikan yang dimilikinya. Sebab, hasil penelitian menunjukkan hanya empat negara yang memiliki melody drum.

Dikatakannya, berbagai kegiatan dalam festival dimaksud, mendapat dukungan dari kabupaten tetangga serta pihak TB Centre dengan penyelenggaraan pra FDT untuk membantu promosi sekaligus menyemarakkan even tahunan yang telah menjadi agenda nasional itu.

“Kegiatan tradisional seperti lomba solu bolon hias, marhonong (menyelam), martumba (menari), lomba baca tulis aksara Batak dan sejumlah atraksi lainnya akan digelar selama penyelenggaraan pra festival,” kata Ultri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + sixteen =