Kegiatan “Jelajah Toba 2013” dilakukan sejumlah pelaku pariwisata di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara guna membantu mempromosikan wilayah tersebut hingga lebih dikenal di tingkat dunia. “Jelajah Toba merupakan salah satu program Kementerian Pariwisata dalam memperkenalkan objek wisata yang jarang dikunjungi untuk kemudian dipromosikan menjadi tujuan wisata andalan,” kata Anggota Tim Teknis Destination Management Organization (DMO), Endar Muktar di Balige, Rabu. Petugas dari Kementerian Pariwisata Jakarta itu menyebutkan, mereka bersama sejumlah pelaku pariwisata yang terdiri dari beberapa pengelola travel dan awak media melakukan survey dan kunjungan pada beberapa objek wisata yang mulai berkembang.
Selama melakukan kegiatan di kawasan Danau Toba, 28 peserta yang didominasi pengusaha bisnis pariwisata itu dipandu kelompok kerja pariwisata lokal (IAS) Toba Samosir, yakni, Tesalonieta Pangaribuan, Sebastian Hutabarat dan Boido Pardede. “Objek wisata yang dikunjungi di antaranya, Balerong (pasar tradisional) Balige yang dibangun pada zaman Belanda, Museum Batak, Pahoda, Taman Eden 100 serta sejumlah kawasan wisata di Kabupaten Simalungun dan Samosir,” kata Endar.
Agus, anggota Tim Teknis DMO lainnya menambahkan, ada sejumlah 15 DMO yang telah terbentuk di Indonesia, dan Kabupaten Toba Samosir termasuk salah satu di antara cakupan wilayah tersebut, yang disebut sebagai DMO Toba dan sekitarnya.
DMO Toba, lanjutnya, merupakan satu di antara 29 lokasi daya tarik wisata di Indonesia yang menjadi fokus promosi Kemenparekraf dalam rangka memacu pertumbuhan jumlah wisatawan serta mendorong agar destinasi maupun ekonomi industri kreatif lokal dapat mendunia.