Jakarta (ANTARA News) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai pengelolaan wisata dengan model Destination Management Organization (DMO) di 15 lokasi wisata yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia mulai menampakkan hasil nyata. “Realisasi kegiatan DMO di 15 lokasi berbeda-beda pencapaiannya tapi mulai tampak hasilnya,” kata Direktur Perancangan Destinasi dan Investasi Pariwisata Kemenparekraf Lokot Ahmad Enda di Jakarta, Senin. Penerapan model DMO, menurut dia, sangat tergantung pada dinamika dan karakteristik destinasi serta isu-isu strategis yang harus ditangani.
“Banyak juga yang sudah mulai bisa meningkatkan kerja bersama dengan target pembentukan Kelompok Kerja Lokal atau Local Working Group,” katanya.Pada 2013, kata dia, kegiatan DMO ditargetkan mampu mengimplementasikan produk wisata guna memperkuat jejaring bisnis.Lokot mencontohkan, hal itu sudah mulai berjalan antara lain dalam program DMO di Kota Tua Jakarta bekerja sama dengan UNESCO untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai heritage city.
Di samping itu kerja sama dengan UNWTO untuk merevitalisasi pariwisata Kota Tua. Contoh lain adalah program energi efisiensi di Pangandaran serta kerja sama dengan Swiss Contact untuk program pengembangan pariwisata di Flores NTT.