Pelatihan Bisnis Travel Agent dan Biro Perjalanan Wisata
Dulu hanya agen agen perjalanan besar saja yang menguasai pasar paket wisata, namun seiring waktu kini semakin banyak tumbuh travel agent (TA). Bukan hanya agen perjalanan berkantor melainkan juga travel agent online yang menawarkan paket wisata lewat pemanfaatan teknologi informasi bernama internet, facebook, twitter, WA dan sebagainya. AKibatnya bisa ditebak, kompetisi antar travel agent pun kini makin ketat untuk mencari pasar. Tak jarang pula antar travel agent mencuri pasar yang sudah dimiliki travel agent lain.Kisah pembatalan berangkat dan ternyata sudah dihandel travel agent lain sudah dialami beberapa TA persis kejadian di kalangan industri perhotelan.
Ketatnya persaingan antar TA mendorong para pelaku usaha untuk kreatif jika tak mau menutup kantornya untuk selamanya. Misalnya dalam hal paket wisata, tak lagi mengandalkan destinasi destinasi konvensional tetapi berusaha menawarkan destinasi baru dan jemput bola. Ada juga TA yang menspesifikasikan pada paket tertentu seperti medical tourism yaitu wisata medis berobat sambil jalan-jalan.
Travel agent lain menawarkan paket wisata outbond di dalam negeri. Tak kurang pula kini banyak muncul penyelenggaraan wisata rohani terutama wisata umroh.
Di Medan juga sudah ada travel agent yang membidik kalangan kampus sebagai pasar untuk studi banding maupun studi tour ke beberapa Negara di ASEAN.
Meski sejumlah TA menspesifikasikan paket wisata, namun mereka tetap juga melayani paket yang sudah berjalan sepeti biasa dengan tujuan-tujuan yang konvensional.
Adapun untuk travel agent online kini juga ada kencenderungan menawarkan paket backpackeran yang dikelola oleh pendatang baru para pengusaha muda. Ada backpackeran di dalam negeri, ada juga di luar negeri.
Makin banyaknya TA bermunculan tentu membuat masyarakat yang ingin beriwsata memiliki banyak pilihan. Namun pada akhirnya hanya yang memberi layanan baik dan memuaskanlah yang akan memang di kompetisi ini. Testimoni kepuasan konsumen akan tetap menjadi parameter bagi konsumen berikutnya untuk memilih apa tidak. Di sisi lain masyarakat juga harus lerbih hati-hati terhadap tawaran tur fiktif termasuk seperti wisata rohani karena sudah ada beberapa kasus penipuan dilakukan travel agent bodong tersebut.
Carilah travel agent yang meyakinkan. Jika travel agent online yang melayani pemesanan tur via internet sebaiknya dicari tahu kredibilitasnya. Adakah kantornya? Mungkin bisa minta bantuan kenalan di kota tersebut mencek kantornya. Sebab tidak sedikit pula penipuan dimana travel agent bodong via online menawarkan paket dimana calon peserta tur diminta mengirimkan uang tanda jadi atau bahkan pemesanan langsung ke rekeningnya tetapi ternyata semua fiktif. Persis dengan toko online yang disamping benar ada juga yang menipu. Duit sudah dikirim tapi barang yang dipesan tak pernah datang. (diur)