Beberapa hari lalu Program Pascasarjana IAIN Antasari mengadakan seminar dengan mendatangkan Prof Dr H Azyumardi Azra MA, cendikiawan muslim yang juga Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.Seminar yang dipandu Dr H Husnul Yaqin MEd tersebut meskipun mengangkat tema pendidikan Islam dalam perspektif politik nasional, namun banyak juga menyentuh aspek lain terkait kondisi agama, sosial-politik dan budaya nasional dan internasional.Termasuk sektor pariwisata, menurut Azyumardi, banyak negara saat ini sedang berbenah dan berlomba untuk menjaring kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara sebanyak mungkin.
Salah satunya Jepang, kini mengembangkan pariwisata bernuansa syariah. Di antara yang mereka benahi adalah dalam aspek perhotelan. Banyak hotel di Jepang memperkuat nuansa keagamaan, dengan memperhatikan sisi syariah. Pemilik dan pengelola hotel menyediakan musala pada ruangan yang mewah dan representatif disertai tempat berwudu yang nyaman.
Di setiap kamar disediakan petunjuk arah kiblat, petunjuk waktu salat, tikar sajadah, mukena, kopiah dan kitab suci Alquran, juga kitab suci bagi agama selain Islam. Pada saat yang sama juga disediakan menu makanan/minuman halal hasil masakan para koki muslim, dan tempat pengolahannya pun terpisah dari pengolahan makanan/minuman yang diragukan kehalalannya menurut syariat Islam. Disediakan para pelayan muslim serta pakaian petugas hotel yang islami. Hotel juga menjauhkan dirinya dari penjualan miras dan hiburan yang oleh syariat tidak direstui.
Cerita sebagaimana digambarkan oleh Azyumardi ini, juga dikisahkan oleh Sandiaga Salahuddin Uno, Bendaharan ICMI Pusat, dalam sesi seminar saat pelantikan Pengurus ICMI Orwil Kalsel pimpinan Sultan Khairul Saleh di Hotel Novotel Banjarbaru Januari lalu. Ia juga berpesan agar dalam usaha apa saja perlu dilakukan dengan resep kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja keras dan dan kerja tuntas.