Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi setiap tahun di beberapa provinsi di Indonesia, dinilai tidak mengganggu sektor pariwisata.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Pariwisata RI, Arif Yahya, saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Menurutnya wisatawan mancanegara (wisman) masih cukup banyak yang berkunjung ke berbagai destinasi wisata nasional, dan belum ad akeluhan terkait kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi tahun ini.
“Sampai saat ini belum ada laporan terkait imbas kebakaran lahan terhadap wisata nasional, semuanya masih berjalan sebagaimana biasanya,” kata Arief, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (15/8).”Kalau beberapa tahun lalu, kebakaran hutan dan lahan, cukup mengganggu sektor pariwisata, kalau tahun ini, belum ada pengaruhnya,” katanya.
Hal tersebut, ia menduga, bisa terjadi karena penanganan kebakaran oleh seluruh pihak terkait, dilakukan dengan cepat dan lebih terintegrasi.
Belum lama ini kasus kebakaran Karhutla kembali melanda beberapa kawasan di Indonesia, bahkan lokasi yang biasa dikunjungi wisatawan seperti Taman Nasional Gunung Ciremai pun tak luput dari ‘musibah’ tahunan ini.
Kehadiran Menpar ke Kalsel ditujukan meninjau berbagai lokasi wisata yang punya potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata nasional, sekaligus sekaligus menghadiri puncak Hari Ulang Tahun ke 69 Provinsi Kalimantan Selatan.Menurut Arif Kalimantan Selatan memiliki potensi wisata yang luar biasa dan unik, sehingga bisa berkembang dengan cepat.
Bukan hanya wisata Geopark Meratus yang telah ditetapkan Geopark Nasional, tetapi juga kawasan wisata lain yang sangat layak untuk terus didorong untuk bisa berkembang dan tumbuh menjadi destinasi wisata skala internasional.
Menurutnya lewat ‘gerbang’ Gunung Meratus maka wisata Kalsel akan sulit untuk ditandingi.