Guna memajukan industri pariwisata Sumatera Utara, harus memaksimalkan potensi wisata lokal dan meningkatkan daya saing industri melalui sertifikasi. Hal ini dibahas dalam seminar KOJI Communications di Grand Antares, Jalan SM.Raja Medan, Jumat (11/9). Dalam seminar tersebut, turut hadir pembicara Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pariwisata, Johnie Sugiarto, Deputi Direktur Bank Indonesia Sumut, Budi Tristanto, Direktur Komersial II PT Sucofindo, Sufrin Hanan dan dibuka langsung oleh Sekretaris Deputi Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, Mumus Muslim. “Penyelenggaraan seminar ini bertujuan untuk lebih meningkatkan industri pariwisata, khususnya di Sumatera Utara di tengah kondisi ekonomi yang melambat. Pariwisata dapat menjadi sektor yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan Pariwisata memiliki potensi untuk menjadi penggerak ekonomi di tengah pelambatan kebutuhan ekonomi sekarang,” terang Direktur KOJI Communications, Umar Idris kepada wartawan.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Juli 2015 sebanyak 814.233 atau tumbuh 4,76 persen dibandingkan Juli 2014 yang hanya sebanyak 777.210 orang. Secara kumulatif jumlah kunjungan wisman pada Januari-Juli 2015 sebanyak 5.472.050 wisman atau tumbuh 2,69 persen dibandingkan periode yang sama pada Januari-Juli 2014 yang hanya sebanyak 5.328.732 wisman.
Pada kesempatan tersebut juga, Sekretaris Deputi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Mumus Muslim mengatakan, sektor pariwisata di Indonesia khususnya di Sumatera Utara sangat memiliki potensi yang besar untuk terus mengembangkan industri pariwisatanya dan diperkenalkan ke mancanegara.
“Sumatera Utara memiliki potensi wisata yang besar, sebagai penduduk ke-4 terbesar di Indonesia, daerah ini punya sumber daya potensial seperti luas wilayah, aneka kuliner dan destinasi wisata yang sangat menarik,” ungkapnya.
Selain itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Budi Tristanto juga menambahkan, berdasarkan survey wisatawan mancanegara Bank Indonesia 2014 yang dilakukan dengan memberikan kuisioner ke 500 wisman di terminal keberangkatan Bandara Kualanamu ditemukan bahwa hal utama yang perlu segera dibenahi pariwisata Sumut adalah pengelolahan infrastruktur, pelayanan public serta kesiapan masyarakat setempat,” terang Budi Tristanto.
Ditambahkan, serta perlu kerjasama dan komitmen bersama dari seluruh stakeholders di Provinsi Sumatera Utara, karena Sumut memliki banyak tempat wisata yang bisa menjadi sebuah destinasi pariwisata dunia.(wol/eko/data1)