Pelatihan Pembuatan Makanan Jepang Makanan Jepang -kini telah mendunia. Melalui kulinernya yang khas, Jepang mengenalkan budayanya yang unik. Makanan khas Jepang yang disebut dengan washoku, tidak melulu tentang makanan yang dimakan mentah seperti yang dibayangkan banyak orang. Ada pula makanan unik sederhana, yang dapat dinikmati dengan mudah oleh masyarakat dunia, termasuk kita yang berada di Indonesia. Salah satunya adalah sushi. Karena praktis dan mudah dibuat selain itu sudah banyak sekali yang membuka warung makan jepang di Indonesia, masyarakat Jepang sering menjadikan sushi sebagai bekal. Cara buatnya yang cepat dan tidak memakan waktu lama, sehingga menjadi salah satu menu favorit masyarakat Jepang. Cara makannya juga tidak sulit, pakai tangan pun bisa. Sushi biasanya dibungkus nori atau rumput laut dengan isian tuna, kombu, atau umeboshi. Saat ini banyak sekali varian isian onigiri seperti teriyaki, salmon, furikake, alpukat, dan lain sebagainya, dan dibuat dengan isian yang disukai banyak orang.
Makanan Jepang harus memuaskan selera dengan disiapkan secara hati-hati dan disajikan dengan sangat cantik. Bumbu-bumbu secara umum sederhana yaitu hanya untuk meningkatkan aroma alam dari bahan-bahan yang digunakan. Oleh karena, diadakan Pelatihan Pembuatan Makanan Jepang (Sushi) untuk ingin lebih mengenalkan tentang budaya Jepang sehingga dapat menambah pengetahuan tentang budaya makan orang Jepang terutama sushi. Hasil dari kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan peserta pelatihan akan bertambah pengetahuannya tentang budaya Jepang khususnya budaya makan Jepang. Adapun ruang lingkup materi yang akan diberikan antara lain: prospek wirausaha makanan jepang sushi, pemilihan alat dan bahan sushi, proses pembuatan sushi jenis makizushi dan oshizushi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Pelatihan Pembuatan Makanan Jepang Kekinian (Sushi) dapat menghubungi Admin kami di 081215017910
Baca Juga : Tingkatkan Ekonomi Kreatif dengan Perkuat Pariwisata
Jadwal Pelatihan Pembuatan Makanan Jepang Kekinian (Sushi) sebagai berikut:
Angkatan 1, 19-20 Januari 2023
Angkatan 2, 15-16 Februari 2023
Angkatan 3, 15-16 Maret 2023
Angkatan 4, 20-21 April 2023
Angkatan 5, 18-19 Mei 2023
Angkatan 6, 21-22 Juni 2023
Angkatan 7, 20-21 Juli 2023
Angkatan 8, 15-16 Agustus 2023
Angkatan 9, 21-22 September 2023
Angkatan 10, 19-20 Oktober 2023
Angkatan 11, 16-17 November 2023
Angkatan 12, 21-22 Desember 2023
Peralatan dan Bahan Yang Dibutuhkan
Berikut merupakan peralatan yang digunakan untuk mengikuti program pelatihan ini adalah penanak nasi, makisu yang merupakan alat penggulung nasi terbuat dari bambu, pisau, teflon, kompor, cetakan persegi, mangkok kecil dan piring untuk penyajian. Sementara untuk bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain seperti beras, cuka khusus sushi, lembaran nori, telur, sosis, wortel, timun, kecap asin, dan air matang. Bahan yang menjadi perhatian khusus dalam pembuatan sushi adalah beras, sebab beras yang digunakan dalam pembuatan sushi memang selayaknya adalah beras Jepang. Namun, beras Jepang memang sulit untuk dijumpai di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai alternatifnya dapat mencampurkan beras lokal Indonesia dengan beras ketan. Namun, dalam mencampurkan kedua beras tersebut perlu untuk memperhatikan takaran perbandingannya yaitu antara beras dan beras ketan adalah 1:1/14.
Tata Cara Pelatihan:
Adapun tata laksana pelatihannya antara lain:
Kuota Pelatihan : 10 peserta
Durasi pelatihan : 90 JP (Daring/Online), 250 JP (Luring/ Offline)
Sertifikasi : Ya
Tata Cara Memasak:
- Pemilihan bahan dan alat
- Demo Memasak (Dengan memperhatikan demo memasak tersebut, para peserta dapat dengan saksama mengetahui proses dari tahapan demi tahapan proses pembuatan sushi)
- Praktik sesuai demo memasak
- Langkah pertama yang dilakukan adalah tentu nya memasukkan campuran 1:1/4 beras lokal Indonesia dengan beras ketan ke dalam alat penanak nasi.
- tambahkan cuka khusus sushi sebanyak 5 hingga 6 sendok makan atau sesuai dengan selera
- Kemudian siapkan makisu untuk menggulung nasi dengan meletakkan nori di atas makisu terlebih dahulu kemudian di atas nori tersebut dilapisi nasi dengan ketebalan kira-kira 1 cm.
- Lalu sisakan kira-kira 3 cm ujung nori yang tidak dilapisi dengan nasi untuk menutup gulungan tersebut.
- Selanjutnya mengisi isian sushi dengan menata wortel, kyuri, telur dadar, sosis di atas nasi tersebut kira-kira 3 cm dari ujung nasi.
- Padatkan gulungan nasi tersebut dengan alat bantuan berupa makisu.
- Apabila gulungan sudah dirasa padat, maka rekatkan gulungan tersebut dengan mengoleskan air matang.
- Setelah gulungan sudah siap, maka potonglah gulungan nasi tersebut dengan ketebalan sekitar 1 hinggan 11/2 cm.
- Makizushi siap dihidangkan dengan saus shoyu.
Sedangkan urut-urutan tahapan dalam proses pembuatan oshizushi adalah sebagai berikut:
- Langkah pertama yang dilakukan adalah tentu nya memasukkan campuran 1:1/4 beras lokal Indonesia dengan beras ketan ke dalam alat penanak nasi.
- Kemudian, setelah nasi tersebut telah matang dan mash panas, maka tambahkan cuka khusus sushi sebanyak 5 hingga 6 sendok makan atau sesuai dengan selera.
- Kemudian masukkan nasi tersebut ke dalam cetakan persegi.
- Lalu tumpuk nasi tersebut dengan telur dadar.
- Rekatkan dengan lembaran nori yang telah dipotong menyerupai tali untuk melingkari tumpukan nasi dan
- telur dadar tersebut, sebagai ganti dari tofu.
- Oshizushi siap dihidangkan dengan saus shoyu.
Rincian Unit Kompetensi:
Merencanakan Karir Dalam Pengolahan dan Penghidangan Masakan Jepang
ELEMEN KOMPETENSI | KRITERIA UNJUK KERJA |
1. Mengidentifikasi peranan juru masak masakan jepang | 1.1 Pengetahuan, keterampilan, sikap, praktik budaya dan agama tertentu diidentifikasi secara benar sesuai aturan budaya dan perusahaan.
1.2 Keterampilan professional seperti teknik pemotongan, pemasakan serta pemahaman budaya yang dibutuhkan untuk masakan jepang budaya yang dibutuhkan untuk masakan jepang diidentifikasi dan didefinisikan secara rinci. 1.3 Kebiasaan kerja yang rapi, sehat dan aman dipraktikkan sesuai dengan peraturan perusahaan. |
2. Mengembangkan rencana jenjang karir | 2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh praktik juru masak masakan jepang diidentifikasi secara jelas sesuai dengan peraturan budaya dan perusahaan
2.2 Tingkat kompetensi yang ada di identifikasi dan dibandingkan dengan tingkat kompetensi yang dibutuhkan oleh industri tersebut 2.3 Kebutuhan pelatihan diidentifikasi dan jenjang karir dan pengembangan dipertimbangkan sesuai jabatan |
3. Mengidentifikasi komoditi dan perlengkapan masakan jepang | 3.1 Jenis tumbuhan dan komoditi segar dan kering diidentifikasi sesuai kebutuhan
3.2 Jenis perlengkapan memasak diidentifikasi sesuai kegunaannya dan kebutuhan perusahaan |