diklat pariwisata – Kawasan Bali Selatan termasuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Bali-Nustra. Kawasan tersebut dikenal sebagai kawasan Sarbagitaku dan merupakan salah satu destinasi pariwisata andalan yang terkenal baik bagi turis domestik hingga mancanegara.“Sebagai salah satu dampaknya, kebutuhan air minum saat ini meningkat sangat tajam seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri pariwisata,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto seperti ditulis Okezone, Sabtu (23/03/2014).Untuk itu, infrastruktur Cipta Karya di Provinsi Bali telah diresmikan untuk mendukung kawasan Bali Selatan yang dikenal dengan Sarbagita (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan). Infrastruktur tersebut terdiri dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), penanganan drainase, dan sanitasi.
Dijelaskan, salah satu kendala dalam pengembangan SPAM untuk kawasan Sarbagitaku adalah ketersediaan air baku yang tidak merata di kabupaten/kota dalam kawasan tersebut. Oleh karena itu, pembangunan SPAM untuk kawasan ini dilakukan dengan berbasis SPAM Regional yang bersifat lintas kabupaten/kota.
Salah satu yang diresmikan adalah SPAM Petanu yang menjadi bagian dari rencana besar pengembangan SPAM Regional Sarbagitaku yang akan memberikan tambahan pelayanan air minum bagi Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Klungkung.
Pembangunan SPAM Petanu dilakukan secara bersama-sama dengan investasi sebesar Rp344,3 miliar yang didukung dengan dana APBN Kementerian PU sebesar Rp97,5 milliar, dana APBD Provinsi Bali sebesar Rp120,8 miliar, dan dana APBD Kabupaten Badung dan Kota Denpasar bersama PDAM terkait sebesar Rp126,0 miliar.
Selain SPAM Regional Petanu, Kementerian PU juga telah menyelesaikan SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) Pupuan di Kabupaten Tabanan, SPAM IKK Petang di Kabupaten Badung, serta SPAM Perdesaan pada Desa Ekasari, Tukadaya dan Pancardawa di kabupaten Jembrana, Desa Beraban dan Banjar Anyar di Kabupaten Tabanan dengan total kapasitas 40 liter/detik.
Seluruh SPAM tersebut masih harus dikembangkan pelayanannya oleh pemerintah daerah kabupaten/kota, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan pelayanan bagi 27.500 rumah tangga atau 135.000 jiwa. (*)