Sandiaga: Pelayanan Pariwisata Harus Berikan Jaminan Kebersihan

Sandiaga: Pelayanan Pariwisata Harus Berikan Jaminan Kebersihan

PELATIHAN PARIWISATA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan sektor pariwisata tak bisa lepas dari memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi atas produk dan pelayanan agar kepercayaan publik bangkit kembali.

Dalam hal ini, pihaknya telah memberikan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) diantaranya di sektor perhotelan, restoran, daya tarik wisata, arung jeram, pondok wisata, usaha transportasi wisata, dan golf yang telah terintegrasi pula dengan aplikasi PeduliLindungi.

“Ini adalah bagian dari VUCA (volatility, uncertainity, complexity, dan ambiguity) di era new normal, dan tentunya ini harus disikapi dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ungkapnya dalam Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (Rakernas II PHRI) di Padang, Sumatera Barat, yang diadakan secara hybrid, Jakarta, Rabu.

Saat ini, pemerintah dianggap berorientasi untuk memulihkan perekonomian serta mendorong pemanfaatan digitalisasi pariwisata dan ekonomi kreatif agar peluang ekonomi bagi masyarakat terbuka luas.

Khusus untuk sektor pariwisata di Sumbar, dikatakan dapat menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat serta memberikan penghasilan tambahan secara online maupun offline dengan mengembangkan di antaranya sektor kuliner, kriya, fesyen, produk-produk kreatif, dan daya tarik wisata,

“Ide-ide inovatif telah dan akan terus dirancang dan diimplementasikan,” kata Menparekraf.

Dia menginginkan agar taraf hidup masyarakat di Sumbar mengalami peningkatan, terutama di Danau Maninjau yang berada di Kabupaten Agam yang akan direvitalisasi demi memperluas kesempatan kerja.

Selain itu, ia mengaku pemerintah akan meningkatkan kualitas air di danau tersebut dan danau-danau lainnya yang berada dalam kawasan provinsi Sumbar.

“Kita juga akan berdayakan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) desa wisata seperti Desa Saribu Gonjong (di Kabupaten Lima Puluh Kota) dan desa-desa wisata lain. Kami akan kembangkan dengan konsep desa kreatif,” ujar dia.

Menurut Sandiaga, penciptaan desa wisata maupun desa kreatif akan membuka peluang bagi pelaku homestay dan UMKM lokal, sehingga nantinya dapat ditingkatkan menjadi pemilik hotel.

“Kami yakin kondisi sosial ekonomi masyarakat harus terus kita perbaiki secara komprehensif dan menyeluruh,” ucapnya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five − 1 =