Sultan: Pariwisata Beri Andil Besar bagi Perekonomian DIY

Jadwal Pelatihan Pariwisata 2015

abdi dalem kratonGubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pariwisata memberikan andil besar dalam memacu pertumbuhan perekonomian DIY.”Kegiatan sektor pariwisata memberikan ‘multiplier effect’ terhadap sektor lainnya, seperti perdagangan, akomodasi, jasa, bahkan pertanian dan industri,” katanya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda DIY Sulistyo di Yogyakarta, Kamis (16/4/2015).Saat menerima Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sultan mengatakan DIY juga telah lama mengembangkan produk-produk lain berupa program pengembangan promosi meeting, incentive, convension, exhibitions (MICE), wisata kuliner, dan desa wisata. Selain itu, menurut Sultan HB X, sejak 2011 Pemerintah Daerah DIY juga telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

“Peraturan daerah itu diharapkan dapat mempertahankan ketahanan dan kedaulatan pangan khususnya di DIY dan mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian terutama pada lahan-lahan yang subur dan sistem irigasinya baik,” katanya.

Menurut dia, DIY juga banyak menghasilkan produk ekonomi kreatif mulai dari barang-barang kerajinan, produk inovasi pangan hingga produk kreatif yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempunyai nilai jual tinggi.

“DIY memiliki predikat yang melekat sebagai daerah tujuan wisata, kota budaya, dan kota pendidikan, yang selalu diupayakan untuk dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.Pimpinan rombongan Komisi II DPRD Provinsi NTT Alfredus Bria Seran mengatakan maksud dan tujuan ke DIY selain anjangsana juga ingin mengetahui secara dekat wilayah ini untuk mendapatkan masukan dan gambaran tentang pengelolaan pariwisata.

“Kami ingin mengetahui pengelolaan pariwisata karena komodo di NTT menjadi tujuan wisata internasional. Komodo dapat menjadi aset yang dapat mendatangkan income bagi NTT, serta pemanfaatan lahan pasir untuk dijadikan lahan pertanian yang produktif,” katanya.


Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − 7 =