Tidak Ada Lonjakan Wisatawan di Kota Malang, Walau Libur Panjang Paskah

Tidak Ada Lonjakan Wisatawan di Kota Malang, Walau Libur Panjang Paskah

Pelatihan Pariwisata – Saat libur panjang paskah tahun 2021, Pemerintah Kota Malang tidak mencatat lonjakan jumlah wisatawan, meski mengalami peningkatan, namun jumlah wisatawan ke Kota Malang masih lebih rendah dari perkiraan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Ida Ayu Made Wahyuni. Ida mengatakan, karena adanya Surat Edaran Menteri Pan-RB Nomor 7 tahun 2021, menyebabkan tidak ada lonjakan kunjungan wisatawan.

Surat tersebut meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) selama masa libur Paskah Jumat hingga Minggu (2-4 April 2021), tidak bepergian ke luar daerah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Ada mengatakan pada hari Sabtu (3/4/2021): “Biasanya kalau mereka (pengelola hotel) mendapat tamu lebih banyak, karena ada pengumuman, ramalannya turun.”

Ida mengatakan, volume kendaraan memang memingkat dari hari biasanya. Namun hal itu disebabkan karena Malang merupakan akses utama mobilitas warga. “Kalau jalan-jalan penuh ya. Karena Kota Malang ini center, pintu gerbang. Orang yang dari Blitar ke Surabaya lewat Malang,” ujar dia.

Sementara itu, secara umum aktivitas wisata di Kota Malang sudah mulai tumbuh. Sejumlah hotel yang semula sepi pengunjung, kini sudah mulai meningkat. Wisata tematik yang berbasis pada kampung di Kota Malang juga mulai dikunjungi wisatawan.

“Sekarang ini pergerakan untuk wisatawan yang di hotel sudah mulai merangkak naik karena banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah sudah dilaksanakan di hotel-hotel,” tutur ida.

Untuk mencegah penularan Covid-19, pihaknya meminta supaya pengelola wisata benar-benar menerapkan 6M yang menjadi protokol kesehatan Covid-19.

6 M itu yakni mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menjaga imunitas tubuh. “Hotel-hotel kita juga banyak yang mendapatkan sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” sambung dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × 1 =