“Sekitar 70 persen wisman Tiongkok adalah individual dengan usia 15-23 tahun sebanyak 23 persen,” kata Arief Yahya. Arief melanjutkan, Kemenpar saat ini sedang mempersiapkan transformasi menuju tourism 4.0 dalam grand strategy sebagai upaya pengembangan wisata di Indonesia. Strategi besar yang dimaksud meliputi Strategic Theme: Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0; Strategic Imperatives for Transforming Tourism HR to Win Global Competition in Industry 4.0; 5 Technology Enabler; 9 Key Initiatives for Discipline Executions; dan Pentahelix Collaboration Approach. “Kunci dalam grand strategy pariwisata era industri 4.0 adalah Sumber Daya Manusia atau SDM dan ini sebagaimana program yang ditetapkan Presiden Jokowi tahun ini yakni fokus pada SDM,” ujarnya.
Menurutnya, program Go Digital yang saat ini tengah dikerjakan menjadi salah satu program strategis Kemenpar dalam upaya memenangkan pasar di era industri 4.0. Lebih lanjut Arief mengatakan, saat ini telah terjadi perubahan perilaku pasar yang sangat menonjol dimana semua telah bergeser ke arah digital. Perubahaan perilaku pasar, kata Arief Yahya, lebih lanjut diikuti pula dengan berubahnya perilaku konsumen yang semakin mobile, personal, serta interaktif. “Dalam industri pariwisata perubahan perilaku konsumen itu terlihat ketika search and share 70 persen sudah melalui digital. Industri travel agen sudah tidak lagi bisa mengandalkan walk in service untuk reservasi tiket dan memilih paket wisata. Semua sudah berubah dengan digital,” kata Arief Yahya. Ia berharap dengan pengembangan tourism 4.0 pariwisata Indonesia menjadi kian berkembang dan dikenal di mata dunia.