Alor Kekuatan Baru Pariwisata NTT

hutanDinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi wisata di Kabupaten Alor dan pulau-pulau kecil lainnya selama 2016 mencapai sekitar 1.577 orang.Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu ketika dikonfirmasi Antara di Kupang, Sabtu (28/1/2017), mengatakan jumlah kunjungan wisman ke Nusa Kenari –sebutan khas Kabupaten Alor — terus meningkat dari waktu ke waktu.“Umumnya mereka datang ke daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah perairan laut negara Timor Leste itu untuk menikmati destinasi unggulan wisata bawah laut di Perairan Pantar,” ujarnya.Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi wisata di Kabupaten Alor dan pulau-pulau kecil lainnya selama 2016 mencapai sekitar 1.577 orang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu ketika dikonfirmasi Antara di Kupang, Sabtu (28/1/2017), mengatakan jumlah kunjungan wisman ke Nusa Kenari –sebutan khas Kabupaten Alor — terus meningkat dari waktu ke waktu.

“Umumnya mereka datang ke daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah perairan laut negara Timor Leste itu untuk menikmati destinasi unggulan wisata bawah laut di Perairan Pantar,” ujarnya.Dia mengatakan, taman laut Alor merupakan salah satu destinasi unggulan di provinsi kepulauan itu selain wisata bawah laut Labuan Bajo maupun yang di Perairan Flores Timur.

Atas keunggulan itu, lanjutnya, destinasi tersebut juga sudah terpilih sebagai wisata bahwa laut terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2016.Marius menyebutkan, selain wisata bawah laut, Alor juga memiliki destinasi unik dan eksotis seperti Kampung Adat Takpala, Pantai Mali, Al Quran dari kulit kayu yang berusia ratusan tahun, dan budaya masyarakat tradisional di pegunungan yang masih terpelihara.

“Alor juga dikenal dengan satu-satunya kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang memiliki puluhan bahasa. Satu desa dengan desa tetangga berbeda-beda bahasa, dan mereka saling berkomunikasi dengan bahasa Indonesia,” katanya.

Menurut dia, meskipun kunjungan wisatawan asing ke daerah setempat terus meningkat namun jumlahnya masih di bawah wisatawan domestik yang mencapai 7.215 dalam periode yang sama.Untuk itu, Marius menyarankan agar pemerintah kabupaten setempat terus memperkuat upaya promosi, baik melalui media masa maupun mengikuti berbagai pameran.

“Kita mengapresiasi karena hampir setiap tahun Alor juga memiliki Expo Alor dan tahun lalu juga menyertakan wisatawan asing dari Darwin, Australia yang datang dengan yacht,” katanya.

Marius menambahkan, pemerintah provinsi juga akan terus mempromosikan semua destinasi unggulan di daerah setempat hingga ke berbagai negara dalam setiap kesempatan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × 4 =