Pelatihan Pariwisata– Hari ini, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung meluncurkan Calender of Event Pariwisata Danau Toba 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Diaspora) Sumatera Utara (Sumut) bersama perwakilan dari tujuh kabupaten sekitar destinasi Wisata Danau Toba.Calender event dimulai sejak Mei sampai Oktober 2017, akan diisi dengan festival, pesta budaya, karnaval, pertunjukan musik jazz, serta sport tourism bakal dikemas, sebagai informasi ke publik. “Ayo kita ramaikan calender of event pariwisata Danau Toba,” kata Menpar Arief Yahya di Jakarta.
Para travellers, silakan menyiapkan waktu untuk menentukan liburan ke Sumatera Utara (Sumut) mengunjungi dan meng-ekplore destinasi seputar Danau Toba yang penuh eksotisme dan keunikan berupa keindahan alam (nature), budaya (culture), serta daya tarik wisata buatan (manmade).
Peluncuran calender of event ini sebagai upaya mempromosikan destinasi pariwisata Danau Toba yang ditetapkan pemerintah sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas.
Menpar Arief Yahya berharap jadwal dan tempat events itu sudah ditetapkan. karena kepastian jadwal dan tempat kegiatan ini penting jangan sampai berubah tanggal ataupun bulan karena akan menjadi timeline- nya para travellers. “Kemenpar juga akan mudah untuk mempromosikan, begitu pula perusahaan biro perjalanan berani membuat menjadi paket wisata untuk dijual kepada wisatawan,” kata Menpar Arief Yahya.
Menurut Mantan Dirut PT Telkom ini, di era digital terjadi perubahaan mendasar bagi wisatawan, terutama wisatawan muda, dalam melakukan perjalanan. Mereka search and share dengan mengandalkan digital, dimulai dari mencari informasi (searching) destinasi yang akan dikunjungi, kemudian menetapkan pilihan atau melakukan booking hingga membayar (payment) paket wisata dilakukan via oline.
“Ketika searching tidak mendapatkan jadwal yang pasti, jangan harap para travellers mau datang. Mereka itu membuat planning untuk berwisata jauh hari sebelumnya. Anda bisa bayangkan, kalau berubah tanggal, mereka akan sangat kerepotan,” ujar Arief Yahya.
Menpar menjelaskan lebih jauh tentang perkembangan pengelolaan destinasi Danau Toba dari hasil rapat terbatas (Ratas) yang dilakukan baru-baru ini antara lain, perlu dilakukan percepatan dalam penyelesaian legalitas lahan di Zona Otoritas dengan melibatkan Kemen LHK, penguatan organisasi yakni menjadi Badan Layanan Umum (BLU) maupun peningkatan anggaran Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BOPKPDT).
Agar ideal, kata dia perlu adanya penambahan anggaran tahun 2017 sebesar Rp 50 miliar, tujuannya agar dalam mengejar target satu juta wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi DanauToba dengan perolehan devisa USD 5 juta pada 2019, dengan asumsi satu juta wisman kali USD 500 bisa tercapai.
“Selain itu sebagai quick wins Kemenhub akan menyelesaikan proyek infrastruktur Bandara Silangit dan revitalisasi jalur kereta api Medan-Kualanamu- Siantar sekitar September 2017,” ujarnya.
Percepatan pembangunan destinasi Danau Toba, kata Menteri Arief, mempunyai peran penting dalam mewujudkan target pariwisata nasional tahun 2019 mendatangkan 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus di Tanah Air. Karena destinasi yang dipersiapkan sebagai geopark dunia ini menargetkan satu juta wisman dan lima juta wisnus pada 2019.
Wakil Gubernur Sumut, Nurhajizah Marpaung mengatakan, seluruh stakeholder pariwisata di Sumut siap mensukseskan Danau Toba sebagai destinasi kelas dunia yang akan mendatangkan jutaan wisman dan wisnus sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
“Kegiatan pariwisata Danau Toba ditargetkan pada 2019 akan memberikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 16 triliun serta menciptakan sebanyak 300 ribu lapangan kerja baru. Ini akan meningkat kesejahteraan masyarakat Sumut,” kata Nurhajizah.
Lebih lanjut dia mengatakan, Calender of Event Pariwisata Danau Toba 2017 merupakan bagian upaya promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Danau Toba yang memiliki kunggulan dalam daya tarik budaya (culture), alam (nature) dan daya tarik buatan (manmade).
Sebanyak 15 kegiatan unggulan berupa, festival budaya, karnaval, pertunjukan musik jazz, serta sport tourism yang dikemas sebagai calender of event yakni Coffee Festival Toba (20-21 Mei 2017), Soposurung Art Festival (16-17 Juni 2017), Toba Nauli Photo Contest & Exhibition (27-30 Juli 2017), Pesta Bunga dan Buah (Kabupaten Karo, 6-9 Juli 2017), Festival Gondang Sabangunan (Kabupaten Humbanghas, 24 Juli 2017), International Toba Kayak Marathon (Kabupaten Tobasa, 28-30 Juli 2017), Paralayang (Kabupaten Tapanuli Utara), Toba Granfondo 2017, Karnaval Pesona Danau Toba (Kabupaten Tobasa), Festival Danau Toba (Prov Sumut, 9-12 September 2017), Pesta Budaya Nyuah-Nyuah (Kabupaten Dairi, 26-30 September 2017), Pesta Rondang Bittang (Kabupaten Simalungun, 28-30 September 2017), EXCOTISM T.O.B.A. BLUE (7-9 Oktober 2017), Samosir Jazz Seasons (Kabupaten Samosir, 28 Oktober 2017) dan Toba Trail Ultra (28 Oktober 2017).