Demi Pariwisata, Bupati Seruyan Prioritaskan Jalan & Jembatan

Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata-Pada Selasa (13/5/2014), Liputan6.com berkesempatan untuk mewawancara Bupati Seruyan, Sudarsono. Pria kelahiran Seruyan Hulu 17 November 1965 ini dilantik menjadi kepala daerah Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, pada 23 Juli 2013. Sudarsono dan Yulhaidir yang memenangkan kursi Bupati dan Wakil Bupati pada pemilihan umum kepala daerah 4 April 2013 dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai calon independen yang mengalahkan calon lain dari koalisi 12 partai politik dengan perolehan suara sebagai 53 persen.

Ditanya mengenai kesuksesannya dalam pemilihan kepala daerah itu, Sudarsono mengatakan, “Kuncinya adalah harapan besar masyarakat pada satu sosok”.

Berbicara tentang kondisi kabupaten Seruyan dan masyarakatnya, Sudarsono menjelaskan bahwa Seruyan adalah satu-satunya kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah yang berstatus kabupaten tertinggal.Mengenai kondisi ini, Sudarsono berbicara dengan nada optimistis tentang apa yang sesungguhnya bisa dicapai oleh kabupaten Seruyan dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Dijelaskan oleh Sudarsono bahwa Seruyan memiliki luas area sebesar 16.404 km persegi (setara dengan setengah luas provinsi Jawa Timur) yang terdiri dari laut, sungai, danau, hutan, dan lain sebagainya. Dalam pandangannya, salah satu potensi besar yang dimiliki oleh Seruyan adalah potensi pariwisata. Di bagian utara Seruyan, hal-hal yang potensial digarap menjadi sumber daya wisata adalah Sungai Seruyan, Danau Sembuluh, pantai dan laut. Untuk bagian selatan ada pegunungan, hutan-hutan, air terjun, budaya dayak, dan Taman Nasional Tanjung Puting. Agar dapat menjadi destinasi wisata yang baik, akses jalan atau jembatan ke berbagai tempat wisata harus memadai. Saat ini akses jalan atau jembatan yang memadai itu belum dimiliki oleh kabupaten Seruyan. Kondisi ini juga berpengaruh pada terhambatnya perkembangan ekonomi masyarakat. Dampak lain dari tak memadainya akses jalan dan jembatan ini adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok di daerah tersebut. Melihat vitalnya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, Sudarsono menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama dalam mengolah potensi-potensi bernilai dari Kabupaten Seruyan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × 2 =