Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata -Indonesia bekerjasama dengan organisasi Islam Dunia sedang mengembangkan islamic tourisMari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang ditemui di sela-sela peninjauan lokasi PPKI di Batam menyatakan islamic tourism merupakan pengembangan model wisata berbasis syariah.”Wisata syariah itu maksudnya kegiatan pariwisata yang mengadopsi nilai-nilai Islami,” katanya menjelaskan.
Sehingga menurut Mari, tak salah jika melalui sinergitas even PPKI dan MTQ nasional tahun ini, wisata syariah dapat tersosialisasikan. Sekaligus terus berkembang dan menjadi rujukan dunia. ‘Jadi industri kreatid seperti kuliner halal, busana muslim juga bisa berkembang. Seperti baju yang saya pakai ini. Inikan baju muslim, tapi dimodifikasi jadi dual fungsi. Jadi kerudungnya menempel di baju, dipakai bisa, kalau nggak pun bisa. Kalau nggak dipakai turunkan saja, jadi tetap stylish juga,” tuturnya.
Baju tersebut menurutnya dapat menjadi suvenir yang islami. Dan dengan PPKI, daerah lain yang melihat baju ini bisa mendapatkan inisiatif dan bisa menciptakan modifikasi baju islami yang baru.
Untuk mengembangkan fashion yang islami, berbagai upaya pun dilakukan oleh pihaknya. Salah satunya mengadakan festival muslim fashion tiap tahunnya.
“Dan kita juga ada pengembangan dari muslim designer seperti dian pelangi, dan ada dua lagi saya lupa. Kita sudah bawa juga ke London,” ujar Mari Elka.
Khusus untuk kuliner, menurut wanita itu banyak kegiatan demo masak dari seluruh iconic seluruh Indonesia, dan ikatan kuliner dan boga Indonesia dan lembaga sertifikasi profesi jasa boga Indonesia.
Salah satunya pemecahan rekor muri 100 macam masakan soto nusantara.
“Soto jadi salah satu iconic kuliner Indonesia. Soto yang dibuat bermacam-macam dari berbagai masing daerah dan melalui proses pemilihan,” kata dia.