Pelatihan Pariwisata – Aktivitas Gunung Agung dalam sebulan terakhir ini mengurangi jumlah tujuan wisata, yang berada di daerah Kabupaten Karanganyar. Setidaknya ada tiga tempat favorit di Bali, yang kini tak bisa didatangi yaitu Pura Besakih, Tulamben, dan Tirta Gangga. Namun pihak otoritas pariwisata Bali bertekat mempertahankan jumlah wisatawan. “Turis jangan sampai ke luar Bali,” kata Ketua Bidang Informasi dan Media Bali Tourism Hospitality, Dewa Gede Ngurah Byomantara di Gedung Bali Tourism Board, Denpasar, Selasa, 10 Oktober 2017. “Jangan sampai karena aktivitas gunung (Agung) ini mempengaruhi tempat wisata yang lain. “Menurut Byomantara, jumlah lokasi wisata yang terdampak aktifitas Gunung Agung hanya 2 persen saja. Byomantara menjelaskan kawasan Sanur, Kuta, Nusa Dua, dan Ubud bisa menjadi tujuan bagi turis yang meninggalkan objek wisata di seputaran kawasan rawan bencana di Karangasem.
Ia menambahkan, para turis yang tertarik dengan wisata pegunungan tidak perlu khawatir dengan status Gunung Agung. “Opsi masih banyak, untuk hiking ada Gunung Batur, Batukaru, Abang, itu semua aman,” ujarnya. Adapun Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan para turis dari Tulamben bergerak ke objek wisata Candi Dasa. Objek wisata pesisir Candi Dasa di Karangasem terkategori aman, karena jauh dari kawasan rawan bencana Gunung Agung. “Pada bulan Oktober hotel non bintang (di Candi Dasa) itu biasanya (hunian) 50 persen. Sekarang bertahan 60 persen karena ada limpahan dari Tulamben,” katanya. “Padahal bulan Oktober masuk low season.” Adapun bagi turis yang pindah dari Tulamben ke luar Karangasem, kebanyakan menuju ke Kuta atau Nusa Dua. “Kalau dilihat karakteristik Tulamben (wisata pantai), turis akan pindah ke pantai juga,” ujarnya. Saat ini status Gunung Agung awas.