Masjid Raya Toraja, Unik dengan Tongkonan dan Ukiran Toraja

Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata -Toraja memang identik dengan pariwisatanya apalagi dengan kebudayaan megalitiknya. Tak heran nama Toraja dikenal dalam dan luar negeri karena pariwisatanya yang unik serta budayanya itu. Tapi tahukah anda dibalik ratusan objek wisata yang dimiliki daerah termuda provinsi Sulawesi Selatan ini , adapula tempat ibadah yang sering disinggahi oleh wisatawan asing.Adalah Masjid Raya Rantepao merupakan masjid yang bisa terbilang unik karena masjid ini berbeda dengan masjid-masjid lain pada umumnya. Itu dikarenakan masjid ini mempunyai sepasang rumah tongkonan yang sengaja dipasang disamping pintu masuk ke tempat ibadah serta disetiap arsitektur bangunannya sengaja diukir motif khas budaya Toraja.

Salah satu tokoh agama Islam Bapak Masri kepada penulis menuturkan masjid Raya Rantepao didirikan sekitar tahun 1950. Tepat berada di tengah kota Rantepao ibu kota kabupaten Toraja Utara. Masjid ini sudah mengalami dua kali renovasi. Salah satunya adalah peletakan dua buah Tongkonan di pintu utama masjid serta penambahan arsitektur khas Toraja.

Lebih jauh ditambahkan Bapak Masry, renovasi memang sedikit menimbulkan pro dan kontra oleh teman sejawatnya. Tapi demi menjaga kerukunan masyarakat Toraja peletakan Tongkonan di pintu utama masjid serta penambahan arsitektur khas Toraja tetap dilakukan. Hasilnya ternyata positif selain berestetika nilai-nilai budaya Toraja tersaji oleh siapapun yang melewati masjid ini.

“Tongkonan (rumah adat Toraja) hanya melambangkan kerukunan kita terhadap masyarakat Toraja, selain karena kita berada di Toraja, ungkap tokoh Agama Islam Rantepao ini”, saat ditemui baru-baru ini Sabtu (07/06/14) di Rantepao.

Selain Tongkonan, ukiran yang ada di beberapa arsitektur masjid tersebut penuh bermakna filosif. Seperti ukiran Paqkapuq baka, yang berarti harapan agar keturunan senantiasa bersatu dan senantiasa hidup damai dan sejahtera. Dan Paqtedong yang berarti lambang kesejahteraan dan kemakmuran bagi semua masyarakat dan keluarga,tutup bapak Masry.

Dari beberapa hasil penelusuran masjid ini memang sering mencuri pandangan para wisatawan. Bahkan pernah sudah sering wisatawan asing hendak masuk ke dalam masjid lantaran tertarik dengan keunikannya. Yang kemudian diarahkan oleh pengurus masjid bagaimana aturan aturan tertentu bila hendak menapak kaki masuk kedalam masjid.

Penulis pun merasakan aura keunikan tersendiri yang membalut gedung mesjid ini. Kepala seakan dipaksa melongok keatas melihat ornamen tambahan berupa dua buah Tongkonan dan ukiran khas budaya Toraja. Nuansa keagamaan bercampur budaya. Suatu keunikan tersendiri.

Bila dikelola dengan lebih baik tentu saja masjid ini akan memiliki tambahan nilai atau mendatangkan rejeki. Semoga pemerintah kabupaten jeli melihat potensi wisata rohani ini.

Penasaran. Jika berkesempatan waktu berkunjung ke Toraja Utara. Sangat mudah temukan masjid yang berada di jalan Kostan, Kota Rantepao. Dan bagi anda yang Muslim tidak ada salahnya menenangkan fikiran dengan beribadah sembari melihat keunikan dalam ukiran yang penuh filosofi hidup tersebut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − eleven =