Pelatihan Pariwisata | Diklat Pariwisata
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mendongkrak sektor pariwisata dan mengembangkan poros maritim, energi dan pangan. Untuk itu, pemerintah meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) menjadi 25 juta kunjungan pada 2019. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan alasan kenapa Jokowi mengembangkan potensi pariwisata. “Dari semua sektor jasa yang paling cepat memberikan gain itu pariwisata. Kalau kita bicara freight, asuransi, itu masih jauh, tenaga kerja masih berat. Pariwisata ini sebagai quick win,” ucap Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Bambang menjelaskan, dia yakin jika pariwisata digenjot dalam lima tahun depan maka akan membantu menyeimbangkan defisit akibat tingginya impor untuk pembangunan infrastruktur.
“Kalau ditanya targetnya berapa? Saya ikut target BI, kita menjurus 2 persen dari Produk Domestik Bruto pada 2015,” sebutnya.
Bambang menjelaskan, alasan Jokowi menempatkan pariwisata dan manufaktur sebagai penggenjot pertumbuhan ekonomi karena melihat kemungkinan impor naik. Karenaya, infrastruktur digenjot dalam mendukung visi pangan, energi, serta maritim.
“Harus ada balance dari ekspor. Barang itu dari manufaktur. Pak Presiden, dia ingin ekpor ke depan bergeser dari ekspor komoditas ke manufaktur,” jelas Bambang.